Part 20

1.1K 55 0
                                    

"Rencana yang paling indah adalah rencana
        tuhan. Segalanya saling berhubungan   
          hingga  kata kebetulan tidak tepat
                 atas semua yang terjadi"

              ( TWO OWNERS ONE LOVE )

‍‍‍‍‍‍‍‍Lucas tersenyum tulus ketika maira sudah membuka kedua matanya dengan sempurna

"Tidak ada apa apa kan?" Tanya lucas. Maira pun membalasnya dengan senyuman termanisnya

Maira mengarahkan pandangannya ke sekelilingnya. Dan benar kata lucas, ini bukan semengerikan yang dia pikirkan. Tapi dia belum berani untuk melihat kebawah dan lucas memakluminya. Maira menatap takjub sekelilingnya. Ternyata yang dikatakan lucas benar, pemandangannya sangat luar biasa indah

"Bagaimana?" Tanya lucas memecah keheningan

"Ini sangat luar biasa sir!" Ucapnya dengan gembira "Dari bianglala ini aku bisa melihat taman bermain ini. Dan sungguh luar biasa indah tempat ini jika dilihat dari atas" lanjutnya

"Melihat seperti ini saja kau sudah sangat senang. Bagaimana jika aku mengajakmu untuk mengelilingi German dengan helicopterku"

"Huhh? Helicopter?" Ucapnya dengan hati hati

"Ya"

"Aku tidak yakin kalau aku akan bisa" gumamnya dengan wajah murung

"Tenang saja, aku akan selalu bersamamu untuk menjagamu". Lucas menangkup kedua pipi maira dengan telapak tangannya

Deg. Jantung maira kini berpacu seperti berlari marathon. Perkataan lucas membuat jantungnya semakin tak karuan untuk berdetak.

Lucas melihat rona merah di wajah cantik maira. Lucas tau kalau perkataannya barusan membuatnya merona. "Pipimu merah" gumam lucas dengan santainya

Maira memalingkan wajahnya dan salah tingkah karna ketahuan oleh lucas "Tidak! Pipiku baik baik saja. Tidak ada rona merah sedikitpun. Disini sangat gelap sir, kau mungkin salah lihat" ucapnya membela diri.

Tempat itu memang gelap karna sudah malam dan hanya cahaya bulan dan bintang yang bergantungan menghiasi langit dan membuat sedikit pencahayaan di puncak bianglala yang tinggi.

"Apa kau mau mengelilingi kota ini bersamaku?" Tanyanya pada maira

"Huh? Maksut anda dengan helicopter?" Maira kembali bertanya

Lucas menganggukkan kepalanya "Ya"

"A-aku takut dengan ketinggian sir. Dan jika aku pergi bersamamu, mungkin aku akan merepotkanmu" ujarnya "Lebih baik batalkan saja" lanjutnya

"Tidak! Aku akan tetap mengajakmu. Listen me! Aku sudah mengatakan padamu dan sekarang aku akan mengatakannya lagi. Selama kau bersamaku, kau akan aman. Aku akan melindungimu" gumamnya

Maira melihat manik mata lucas yang biru seperti samudra itu. Dia mencari kebohongan dengan ucapannya barusan tapi nihil maira tetap tidak menemukannya. Dia rasa lucas berkata jujur dengan ucapannya

"Baiklah... aku akan ikut bersamamu sir"

Lucas tersenyum tapi berbeda dengan senyuman pada umumnya. Senyumannya sangat tulus. Jika seorang wanita melihatnya, pasti wanita itu sudah meleleh karna senyumannya. Dan maira akui dia juga meleleh dengan senyuman lucas. Lucas mengusap kepala maira pelan dan tidak lepas memandangi wajah cantiknya.

Tak terasa mereka sudah selesai mengelilingi wahana bermain dan mencoba seluruh permainan yang ada disana walaupun sudah malam. Lucas membawa maira pulang ke mansionnya karna hari sudah semakin larut. Maira tertidur pulas di dalam mobil mewah lucas, mungkin dia letih karna bermain di wahana bermain.

Two Owners One LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang