Part 15

1.2K 66 0
                                    

‍‍‍‍‍    

"‍Baiklah, aku masuk dulu sir". Maira melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruang kelasnya. Lucas pergi meninggalkan kelas maira setelah memastikan maira hilang dari pandangannya.

Maira menuju lokernya untuk menaruh tas nya. Dan betapa terkejutnya dia ketika menemukan setangkai bunga mawar yang terbakar. "What is this!!" Teriak maira histeris sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya

"Siapa yang meletakkan bunga ini di lokerku?!!" Maira menjerit karna ada yang menerornya melalui bunga mawar yang dibakar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa yang meletakkan bunga ini di lokerku?!!" Maira menjerit karna ada yang menerornya melalui bunga mawar yang dibakar. Maira tidak tau apa maksutnya ini

"Ada apa maira? Kenapa kau menjerit?" Ucap chessy

"You look! Ada yang menerorku chessy. Hikk...". Chessy mendekat ke arah loker maira dan benar apa yang dikatakannya, ada yang menerornya.

"Ayo katakan, siapa yang berani meneror maira?!". Chessy berteriak dan bertanya kepada seluruh siswa di kelasnya tentang siapa yang berani meneror maira

Seluruh siswa hanya melihat satu sama lain. "Kami tidak ada meneror maira ataupun meletakkan mawar itu" ungkap salah satu siswa

"Ya, Kami mana berani meneror kekasih Mr.Lucas" ungkap salah satu siswi. Mereka semua bubar setelah melihat kejadian itu

Maira menangis ketika mengetahui ada orang yang ingin menerornya ataupun menyakitinya "Dia bilang samaku kalau aku tidak... tidak ada yang.. menyakitiku... hikkss. Dia berbohong ches, dia berbohong... hikkss!!" Tangis maira semakin kuat

"Sudah lah mai, jangan menangis. Kita akan mencari tau siapa yang sudah menerormu. Kita akan beritau Mr.Lucas" chessy berusaha menenangkan maira yang sedang menangis

"Jangan! Jangan beritahu Mr.Lucas. Dia pasti tidak akan suka akan hal ini. Aku takut kalau orang itu akan dalam bahaya kalau terkena amukannya" Chessy hanya mendengarkan ucapan maira

"Tapi mai, Mr.Lucas akan mencari tau orang itu dan akan melindungimu. Listen me! You're my best freind. Aku ingin melihatmu selalu bahagia. Aku ingin Mr.Lucas melindungimu" chessy memeluk maira erat di sela tangisnya. Ia mengusap air mata maira dan membawanya duduk dibangkunya

"Sudah! Jangan menangis" maira tersenyum. Dia sangat beruntung memiliki chessy di saat dia sedang terpuruk.

        Krriiinnggg...

Bel sudah berbunyi, membuat seluruh siswa/siswi berhamburan menyusuri tempat diseluruh kampus, terutama kantin. Maira dan chessy sedang berada di toilet. Maira masuk kedalam toilet sedangkan chessy menunggu diluar. Betapa kagetnya maira ketika ia keluar dari kamar mandi melihat tulisan di kaca toilet menggunakan lipstik merah menyala. Maira menjerit ketika melihat tulisan itu dan membuat chessy panik karna mendengar maira menjerit dari dalam toilet. Lantas chessy langsung masuk dan memastikan kondisi maira. Chessy juga sama kagetnya seperti maira ketika ia melihat tulisan tersebut. " LEAVE ERKAN OR I'II KILL YOU "

"Mai, are you okay?" Tanya chessy panik

"Chessy... hikkk... aku tidak mengerti... ke-kenapa semua orang... sangat membenciku.. hikk.." maira kembali menangis karna melihat tulisan itu dikaca. Maira tak tau kenapa semua orang sangat membenci dirinya

"Ssstttt... stop it. Jangan dipikirkan lagi okay. Kita akan mencari tau soal teror ini maira. Kamu yang tenang ya?" Chessy kembali memeluk sahabatnya. Chessy juga bingung kenapa ada orang yang ingin menyakiti orang sebaik maira

"Apa kau ingin kita ke kantin mai?" Tanya chessy

"Aku ingin kekelas saja". Mereka melangkahkan kaki menuju kelas. Sebelum itu chessy menghapus tulisan itu menggunakan air dan tisu yang selalu dibawanya kemana mana

Selama menuju kelas maira memang tidak menangis lagi. Tapi, air matanya membuat orang orang yakin kalau ia baru menangis karna mata yang merah dan juga bengkak.

Seseorang menghampiri kami, lebih tepatnya chessy. Gadis itu memberi tau chessy kalau Mr.Kenzy memanggilnya ke ruangannya.

"I'm sorry mai, I have to go" ucapnya pada maira

"Don't worry. Pergilah, nanti Mr.Kenzy bisa marah kepadamu". Setelah itu aku pergi menuju kelas sendiri.

Ketika menuju kelas, pandanganku berubah menjadi kabur. Seperti dunia ini serasa bergerak. "Ada apa denganku?". Dan setelah itu aku tidak tau apa apa lagi. Aku jatuh pingsan

Aku mendengar seseorang memanggil namaku sebelum aku kehilagan kesadaran dan taK tau apa apa

"Maira!! Are you okay". Pria itu menggendong maira ke ruang UKS kampus dan meletakkan maira secara perlahan di atas kasur UKS.

Dokter yang memang sudah bekerja di kampus ini segera memeriksa keadaannya. Pria itu tampak khawatir ketika dokter memeriksa maira.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya gery ketika melihat dokter sudah selesai memeriksa maira

"Dia hanya kecapean dan terlalu banyak pikiran. Gadis ini hanya perlu istirahat yang cukup dan jangan terlalu banyak pikiran" jelas dokter panjang lebar

Gery mendekati maira ketika dokter sudah pergi meninggalkan mereka. Kini mereka hanya berdua di ruangan itu

'Maafkan aku yang telah membuatmu seperti ini. Pria itu sudah merebut mu dari ku. Aku akan memperjuangkanmu dan mendapatkanmu' batin gery. Dia mengamit jari jemari maira yang sedang terlelap. Dia memandang wajah pucat maira yang damai. Tanpa sadar gery mengelus wajah cantik maira dan lantas membuat maira tersadar.

"Nggghh..." maira mengeram ketika sadarkan diri.

"Maira! Jangan bergerak, lebih baik kau istirahat saja." Tolaknya ketika maira berusaha untuk duduk

"Dimana aku? Apa yang terjadi?"

"Kau tadi pingsan dan aku membawamu ke UKS"

Maira bangkit dari tempat tidur dan berniat pergi dari ruangan ini namun ditolak oleh Gery. "Biarkan aku pergi"

"Tenanglah, kau tak boleh banyak bergerak. Nanti kau bisa pingsan lagi. Aku sudah menyuruh orang untuk memanggil temanmu kesini?" Ungkapnya

"Maira!!". Suara melengking itu sangat aku kenali. Dia chessy...

"Mai! Apa yang terjadi denganmu? Kenapa kau bisa disini?"

"Sssttt... tidak bisakah kau diam! Dia sedang sakit." Ucap gery dengan nada datar

"Tenanglah ches, aku hanya pingsan dan gery menolongku"

"Huh? Gery? Aku yakin dia pasti memanfaatkan kesempatan ini." Ucapnya dengan nada mengintrogasi

Gery termasuk anak yang nakal di kampus. Dia ketua geng, dan suka menjahili siswi kampus. Suka melanggar peraturan dan suka bolos. Gery termasuk orang kaya. Ayahnya seorang dokter bedah.

"Kau terlalu mencurigaiku. Bukankah menudu itu hal yang salah". Gery pergi meninggalkan maira dan chessy

"Kau tidak boleh seperti itu chessy. Gery hanya menolongku saja"

"Baiklah"


👉PLEASE GIVE ME VOTE & COMMENT👈



NALA SIMATUPANG

23 DESEMBER


NEXT PART👉👉

Two Owners One LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang