#1 Fiksi Romance {5 Oktober 2020}
Lucas Dominic Josephine, siapa yang tidak mengenalnya. Pria berusia 24 tahun ini memiliki Ketampanan seperti dewa yunani dan materi yang dimilikinya sehingga membuat nya menjadi salah satu pria terkaya di dunia. Luc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semua siswa dan siswi berhamburan di sebuah universitas seni ternama di Jerman. Waktu sudah menunjukkan belajar mengajar telah selesai. Maka dari itu seluruh siwa/siswi keluar kelas untuk menuju rumah masing masing.
Maira berjalan berdampingan dengan chessy. Sahabatnya itu selalu senantiasa menemaninya dan selalu mengkhawatirkannya. Chessy takut kalau maira akan jatuh pingsan lagi. Makanya dia menelani maira sampai mobil Lucas terlihat oleh pandangan mereka.
Sebuah mobil mewah tampak melaju ke arah maira dan chessy. Maira sudah tau kalau pemilik mobil itu adalah orang yang telah mengurusnya selama ini, Lucas.
"Apa kau sudah menunggu lama?" Tanya lucas dengan nada dan wajah yang datar
"Tidak Mr.Lucas. Kami baru saja sampai" jawabku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lucas memakai kaca mata hitamnya karna seluruh mahasiswa kampus melihat mereka di halaman kampus. Maira mengetahui ketidak nyamanan lucas seperti ini. Maira mengajak lucas segera pergi dari kampus ini dan lucas menurutinya.
Maira berpamitan kepada sahabatnya dan masuk kedalam mobil mewah milik lucas. Licas mengikuti maira kedalam mobil karna dia juga merasa kurang nyaman walau kampus ini adalah miliknya.
Maira sesekali melirik lucas yang fokus dengan kemudi. Dia terlihat sangat tampan dan berwibawah. Dan maira menyukainya. What?? Kapan maira menyukainya?.
"Apa kau akan terus melihatku seperti itu. Aku tau kalau semua kaum hawa juga memuji ketampananku" ucapnya datar. Seketika maira merona karna ketahuan telah melihat dirinya yang memang diakui maira tampan
"Tidak!" Ungkapku setus
"Masih mau mengelak walau sudah ketahuan". Maira semakin merona dibuatnya. Maira mengalihkan pandangannya ke kaca mobil