Part 24

1K 54 0
                                    

‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍Sebuah mobil supercar berhenti di depan rumah lucas yang sedang mereka tinggali. Supir itu menuntun maira masuk kedalam supercar tersebut. Mata maira sedang ditutup dengan sehelai kain berwarna merah cerah. Lucas tidak berada bersamanya. Pria itu pergi terlebih dahulu karna ada urusan penting. Tapi dia sempat berkata sebelum pergi kalau ada sopir yang akan menjemputnya. Dan sekarang mungkin supir ini adalah suruhannya

Pintu supercar itu terbuka membuat maira harus berhati hati untuk melangkah. Dia merasakan suara mobil ini bergerak mungkin mobil ini akan membawanya kesuatu tempat. Tak memerlukan waktu lama, mobil berhenti dan pintu terbuka sebagai tanda kalau mereka sudah sampai di tempat tujuan. Sedari tadi supir ini tidak bersuara. Atau mungkin dia dilarang oleh lucas untuk berbicara. Kalau bicara pun hanya singkat. Hanya mengeluarkan kata 'Ya' dan 'Tidak'

Maira keluar secara perlahan hingga sebuah tangan mengamit jari jemarinya yang mulus. Dia tau aroma ini. Ini adalah aroma lucas yang biasa dipakainya.

Tanpa bersuara lucas membawa maira dengan perlahan lahan seperti maira adalah sebuah diamond yang sangat berharga dan juga langka. Setelah beberapa kali melangkah lucas seperti memberi syarat untuk berhenti dengan cara menahan tangan maira. Maira kira mereka sudah sampai tapi nyatanya belum. Maira seperti melayang karna kakinya tidak lagi menapak di tanah. Dia digendong oleh seseorang

"Ehh.. sir kau mengajakku kemana?" Tanyaku yang sudah mulai panik

"Diam!" Hanya itu yang keluar dari bibir sexy nya.

"Apa dia ingin membunuhku dengan cara seperti ini?" Batin maira


Semilir angin mengenai kulit dua insan yang kini sedang berjalan menuju Yacht milik lucas. Yacht yang besar dan juga mewah dengan bertuliskan LUCAS JOSEPHINE di punggung yacht.

Setelah sampai di yacht angin sudah mulai terasa membuat gamis dan hijab yang maira pakai bergerak mengikuti arah angin yang mengenainya.

"Sir, dimana ini? Apa penutup mata ini sudah bisa dibuka?" Tanya maira yang sudah mulai dihantui dengan rasa penasaran

Lucas hanya terkekeh karna melihat maira yang sudah sangat penasaran. Lucas bukanlah pria romantis maupun humoris. Tapi demi maira dia rela melakukan apapun. Bahkan demi asetnya dia rela membuat maira selalu bahagia.

Perlahan lucas mengulurkan tangannya untuk membuka penutup mata tersebut. Mata cantik dan bulu mata yang lentik itu perlahan terbuka dan memperlihatkan bola mata coklat gelap seperti wanita indonesia pada umumnya.

Maira melihat sekelilingnya dan dia sungguh kaget ketika ia tau kalau mereka sekarang sudah berada di tengah sungai moselle. Yacht berwarna putih ini membawa mereka berlayar di sungai Moselle.

"Ini sangat luar biasa" ucap maira dengan sudah berlinang dan siap untuk jatuh

"Terima kasih sudah melakukan segalanya untukku sir. Aku tidak tau harus membalasmu dengan apa. Tapi, aku sangat bahagia ketika bersamamu. Terima kasih banyak sir" ucapnya dengan air mata yang sudah jatuh karna tidak bisa membendung lagi

"Cukup kau selalu bersamaku itu sudah cukup bagiku" balas lucas sambil menghapus sisa air mata yang mengalir di wajah cantiknya

"Maaf" ucap lucas 'maaf kalau aku belum memberi taumu tentang siapa diriku. Aku hanya takut kau pergi maira' lanjutnya dalam hati

"Untuk apa sir?"

"Untuk semuanya. Ku minta padamu jangan tinggalkan aku dan maafkan aku jika suatu saat kau tau siapa diriku. Tapi untuk saat ini jangan tinggalkan aku"

Two Owners One LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang