🌼Happy reading 🌼
Waktu berlalu dengan semestinya. Lucas mulai menjalankan aktifitasnya. Ia mulai pergi ke Dominic school of designer untuk memantau perkembangan kampusnya. Ia juga pergi ke museum dan sering mengadakan acara disana. Lucas mulai menjalani hari-hari nya dengan baik.
Lalu di mana Ludwig?
Pria itu sedang berusaha mencari keberadaan gadis asal Indonesia itu. Lucas menutup semua data diri maira dengan baik. Tiada siapa yang tau dia pergi. Lucas tidak memberitahu dunia dimana dia sekarang.
Bagaimana dengan AFRAH art?
Lucas juga sudah menyembunyikan itu. Dia menyembunyikan identitasnya seakan-akan dunia tidak pernah mengenal AFRAH art. Tapi percayalah ini semua demi Maira. Demi kebaikannya.
Brakkkk
Pintu terbuka dengan sangat kasar. Lucas melepas kacamata dengan perlahan dan meletakkan di sebelah laptopnya.
"Dimana kau sembunyikan maira?!"
Lucas tidak memperdulikan pertanyaan itu. Ia kembali mengenakan kacamata dan fokus ke laptop nya.
"Sialan kau! Akhhh!!" Ludwiq mengebrak meja. Ia menarik rambutnya kasar kebelakang. Wajahnya memerah dan matanya juga sudah terdapat kantung berwarna hitam.
Lucas merasa prihatin dengan penampakan kakaknya sekarang. Ini semua bukan kehendaknya tapi justru ini semua demi kebaikan. Keluarga Maira sudah memerintahkannya untuk tidak mendekati putrinya dan ia harus melaksanakan.
"Lupakan dia" ucap Lucas yang masih fokus ke laptop
Ludwiq menarik kera kemeja Lucas dan memberikannya sebuah hadiah di wajahnya. Lucas tersungkur dan tubuhnya menyentuh lantai. Lucas memegang sudut bibirnya yang ternyata sudah mengeluarkan darah segar.
"Apa kau pikir melupakan itu mudah?!" Ludwiq kembali memukul Lucas. "Beritahu aku!!"
"Aku tidak bisa"
Bukkkk
Lucas kembali mendapat pukulan. Dia tidak bisa melawan. Karna jika ia melawan, maka hal ini akan semakin panjang.
"Ahkkkk!!" Ludwiq pergi dari ruangan Lucas. Dia mengendarai mobil sport nya dengan brutal di jalanan kota Berlin yang sedikit ramai.
Ludwiq berulang kali memukul stir mobilnya dan mengusap wajahnya kasar.
Mobil sport itu berhenti disebuah Club. Dentuman musik yang kuat pertama kali menyambutnya. Ia pergi ke Bar dan memesan minuman. Ia meneguk dan kembali meneguk. Entah sudah keberapa kali tapi ia tidak juga lupa akan Maira. Ia justru semakin dibuat gila oleh Maira.
"Berikan aku minuman". Seorang wanita berpakaian rapi itu duduk disebelahnya. Ludwiq tidak melirik sedikit pun
"Akhhh" wanita itu terasa tersiksa saat meminumnya.
"Jangan minum itu kalau kau tidak bisa. Kau bisa memesan jus kalau kau mau"
"Kalau begitu kau bisa mengajariku cara meminumnya" Ludwiq mengarahkan tubuhnya pada wanita itu. Ludwiq sedikit kaget saat melihatnya. Sepertinya wanita itu sedang putus cinta atau punya masalah lainnya.
"Pesan lah jus pada bartender itu"
"Aku ingin sesuatu yang membuatku terlihat sesuai dengan usiaku". Ludwiq menaikkan sebelah alisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Owners One Love
Romance#1 Fiksi Romance {5 Oktober 2020} Lucas Dominic Josephine, siapa yang tidak mengenalnya. Pria berusia 24 tahun ini memiliki Ketampanan seperti dewa yunani dan materi yang dimilikinya sehingga membuat nya menjadi salah satu pria terkaya di dunia. Luc...