Part 14

1.3K 65 0
                                    

‍‍‍‍‍‍‍   "Berada diantara orang orang yang selalu menginginkan dirimu. Tidak tau menganggapmu  apa, mainan atau dirimu sesungguhnya. Cinta atau nafsu yang melanda dirinya"

( ATHIFA HUMAIRA KHAIRUNNISA)

       


        Berlin, Jerman ‍

Maira terbangun dari tidurnya ketika cahaya matahari yang menyilaukan mengenai wajahnya. Dia lucas, pria menyebalkan yang sudah menjaga dirinya. Lucas membuka tirai kamar maira dengan remote yang dipegangnya. Lucas membawa sebuah nampan berisi makanan yang sudah diletakkannya di atas meja ke arah maira.

"Morning, sweatheart" ucap lucas dengan wajah sumringah. Maira hanya bingung 'kenapa Mr.lucas memanggilnya sweatheart?'.

Maira langsung memakai jilbabnya yang terletak di atas nakas

Sejak kapan dia mengklaim kalau maira adalah miliknya?. Lucas duduk ditepi ranjang sambil melihat wajah maira yang sangat identik dengan orang bangun tidur.

"Sir, apa yang sedang kau lakukan dikamarku?"

"Aku membawakan sarapan untukmu"

"Tapi ini tidak perlu sir, kau sangat berlebihan. Aku bisa ke meja makan dan sarapan bersama" maira langsung mengambil nampan yang dipegang lucas. Menurutnya ini sangat berlebihan. Mengurus dirinya di mansion ini saja sudah maira syukuri. Lucas tidak perlu memperlakukannya hal seperti ini lagi.

Lucas menjauhkan nampan yang dipegangnya dari maira. "Menurutku ini tidak berlebihan. Aku pemilik mansion ini jadi sukaku mau melakukan apa. Dan biarkan aku menyuapimu maira"

Lucas mengambil sendok yang berisi sup yang siap disuapi ke mulut maira. Namun, maira menolak. Maira mengambil sendok yang digenggam lucas kemudian memasukkannya kedalam mulutnya. Lucas menatap maira dengan tatapan memprotes.

"What?!! Sir, jangan lakukan hal ini lagi. Kau membuatku seperti seorang ratu padahal kau pemilik mansion ini." Sambik menunjukkan wajah memelas

"Kau memang ratu dirumah ini"

Maira membeku dengan penuturan lucas. Dia seorang ratu? Maira bahkan baru mengenal pria ini. Maira turun dari tempat tidur dan merebut nampan dari tangan lucas menuju balkon. Lucas mengikuti maira menuju balkon dan duduk bersama dengannya.

"Aku tidak tau apa maksutmu sir. Aku sudah memiliki seseorang yang aku sukai jadi tolong jangan menjadikan semua ini menjadi boomerang dalam diriku" maira bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju pagar balkon

'Aku tidak akan membiarkan dirimu terbagi atau membagi. Kau hanya milikku maira, milik LUCAS DOMINIC JOSEPHINE' batinnya. Lucas bangkit dan berjalan menuju maira. Pandangan mereka lurus kedepan. "Aku tau"

"Lalu kenapa kau mengatakan hal hal yang sulit ku mengerti sir. Kau membuatku pusing..." ucap maira sambil memegang kepalanya yang mulai pusing

Lucas mengalihkan pandangannya ke arah maira. Kedua tangan lucas menangkup wajah maira "Kau tidak perlu memikirkan hal hal yang membuat dirimu pusing. Kepala cantikmu ini tidak boleh banyak berpikir" ucap lucas sambil mengelus puncak kepalanya

'Mr.lucas kenapa kau melakukan ini? Kita baru saja saling mengenal tapi aku sudah sangat nyaman berada di dekatmu. Tolong jangan memberikan seolah olah ini akan menjadi kenyataan. Aku takut kau tidak akan bisa menepatinya dan membuat kita sama-sama terluka.' Batin maira

Two Owners One LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang