Bab 26

12.2K 1.1K 12
                                    

Setelah tiga hari Jay dirawat dirumah sakit, ia sudah diperbolehkan pulang. Luka bekas jahitannya pun sudah mengering dan Jay bisa beraktifitas seperti biasanya.

Jay senang rasanya, akhirnya ia bisa berkumpul kembali dengan anak-anaknya. Ditambah.. empat hari lagi pernikahan Jay dan Taeri akan terlaksana.

"Udah kamu pastiin ngga ada yang ketinggalan, kan?" Tanya Taeri sambil memasuki baju Jay kedalam tas.

"Udah kok, semuanya aman. Oh ya.. buat pernikahan kita persiapannya tinggal apa lagi yang kurang?"

Jay hampir saja lupa menanyakan keperluan apa lagi yang sekiranya Taeri perlukan. Maklum.. bapak ini sedang ngebut untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan penting sehingga ia menyerahkan sebagian urusan pernikahan pada Taeri.

"Ngga ada, semuanya udah aku urus. Paling tinggal sebar undangan aja"

Jay mengangguk, kemudian membalikkan badan Taeri agar menghadap dirinya. Memeluk pinggang ramping itu dengan erat. Jay menatap lekat wajah Taeri yang menurutnya sangat sempurna.

Chup~

Satu ciuman mendarat dibibir plum Taeri, Taeri tersenyum dibuatnya.

"Ri.. makasih ya kamu selalu ada buat aku, selalu ada buat anak-anak. Makasih kamu mau terima segala kekurangan dan kelebihan aku, menerima segala kelakuan buruk anak-anak aku. Terimakasih kamu selalu melakukan yang terbaik untuk aku. Aku janji, Ri. Setelah kita nikah, aku akan selalu buat kamu bahagia. I swear i really love you"

Sesaat senyum Taeri kembali turun saat Jay mengucapkan kata itu, tapi sesaat kemudian ia kembali tersenyum dengan tangan melingkar pada leher Jay. Kemudian Jay mendekatkan kembali wajahnya.

Chup~

Ciuman Jay kali ini agak lebih lama, bahkan ia bermain sedikit dengan bibir candunya itu. Taeri yang seakan dibuat mabuk oleh ciuman Jay membalasnya. Tangan Jay yang tadi melingkar dipinggang Taeri kini berpindah pada tengkuk sang perempuan agar memperdalam ciuman mereka. Ia memagut, menyesap, bahkan mengigit kecil bibir Taeri.

Dirasa pasokan udaranya mulai menipis, Taeri memukul pundak Jay. Jay yang mengerti pun mau tidak mau melepaskan ciuman itu. Kemudian ia tertawa saat melihat wajah Taeri.

"Mukanya merah gitu sih" goda Jay sambil membersihkan sudut bibir Taeri.

"Ish! Ngga usah bikin malu!" Taeri membalas dengan mencubit perut Jay.

Lalu Jay memeluk Taeri, "I love you, Ri" isiknya.

"I love you too, Jay"

Eaak si bapak kedoyanan wkwk😆

* * *

Ketika mereka sampai dirumah Jay, mereka dibuat heran dengan suasana rumah yang begitu sepi. Jay lalu melirik jam tangannya, seharusnya jam segini mereka sudah pulang sekolah. Tak berapa lama bibi Shin yang masih berada dirumahnya baru turun dari lantai atas, kebetulan Jay juga ingin bertanya dimana keberadaan anak-anaknya.

"Tuan udah pulang ternyata. Gimana kondisi tuan, sudah mendingan?" Tanya ramah bibi Shin.

"Iya, saya udah mendingan. Ohya bi, anak-anak kemana?"

"Mas Mark sama mas Jeno tadi begitu pulang sekolah langsung pergi lagi, tuan. Tapi ngga tau kemana. Kalo mas Sungchan ada dikamarnya lagi main PS"

Jay mengangguk pelan, "bibi belum pulang?"

"Memang saya udah boleh pulang, tuan?"

"Boleh.. sekarang saya udah dirumah, jadi bibi bisa pulang seperti biasa. Terimakasih sudah membantu saya menjaga rumah dan anak-anak" jelas Jay menampilkan senyumanya.

Step Mother For Jung's (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang