Jay benar-benar seperti orang ingin kehilangan akalnya. Bagaimana tidak, Mark yang sedang koma tiba-tiba saja kejang hingga membuat denyut jantungnya kembali melemah.
Sudah tiga hari ini Mark belum menunjukan perkembangan positif pada tubuhnya, lalu Jeno belum bisa bebas karena menunggu hasil tesnya, dan Sungchan ketauan jika anak itu telah dikeluarkan dari sekolah akibat mencelakai temannya. Taeri tidak mengadu, melainkan Jay menyadari jika anak bungsunya ini selalu berada dirumah sakit, saat bertanya baru lah ia jujur.. belum lagi pernikahan dirinya dan Taeri akan berlangsung esok hari.
Mereka sudah mempersipkan segalanya, walaupun undangan belum sempat disebar. Sekarang bagaimana Jay bisa merasa bahagia jika batinnya terluka melihat anak-anaknya kacau seperti ini.
Jay frustasi, bahkan dirinya sempat ingin mengakhiri hidupnya dengan menenggak berbagai macam obat agar dirinya overdosis. Namun rencana Jay gagal saat Taeri memergokinya ketika ia sadar jika obat yang berada diatas nakas kamar bukan milik Mark.
"Sekali lagi kamu berani lakuin itu aku ngga akan segan-segan buat tinggalin kamu, Jay!" Bentak Taeri saat melihat Jay menangis memeluk kakinya.
"Aku setres, Ri! Aku ngga tau harus berbuat apa! Aku ngga mau kehilangan anak aku, aku ngga mau mereka begini! Maafin aku, Ri, tolong jangan tinggalin aku"
Ucapan Jay tentu saja membuat Taeri semakin terisak. Bahkan Sungchan, Chitra, dan Wini juga ikut terbawa suasana.
Mereka jelas bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi Jay. Mark koma, Jeno dipenjara, Sungchan dikeluarkan dari sekolah karena kasus penganiayaan, lalu pernikahan mereka yang seharusnya menjadi hari bahagia malah justru sebaliknya.
Sekarang siapa yang tidak akan stress jika diposisi Jay?
Sampai akhirnya Taeri membantu Jay berdiri, menghapus air mata Jay yang mengalir dipipinya, kemudian menangkup wajah Jay dan mencium bibir tebalnya.
"Ayo kita menikah, Jay" Tegas Taeri menatap lekat wajah Jay.
* * *
Disini lah Taeri dan Jay berada. Disamping tubuh Mark yang masih terpejam, berhadapan dengan penghulu dan dua saksi disampingnya.
Ya, mereka melakukan pernikahan dirumah sakit tepat didepan raga Mark. Bahkan Jeno ikut hadir dan menjadi saksi orangtuanya menikah dengan dikawal oleh dua polisi. Begitu juga dengan Sungchan, anak itu masih terisak melihat pernikahan didepannya. Johnny beserta anak istrinya, dan Yuta beserta keluarga kecilnya juga ikut menjadi saksi.
Pernikahan yang seharusnya terjadi dengan adanya air mata bahagia justru tidak tampak disini. Air mata yang mereka keluarkan bukan sepenuhnya air mata bahagia, melainkan air mata kesedihan dengan melihat bagaimana suasana disini.
"Jayson Jung.. saya nikahkan dan kawinkan anda dengan wanita pilihan anda, Lee Taeri, dengan mas kawin berupa tiga gram cincin emas dibayar tunai"
"Saya terima nikah dan kawinya Lee Taeri dengan mas kawin tersebut, tunai"
Setelah para saksi berucap sah, Taeri dan Jay akhirnya resmi menjadi pasangan suami istri. Mereka semakin terisak saat Jay mengucapkan ijab kabul dengan tenang dan satu tarikan nafas. Mereka bahagia, tapi disatu sisi juga mereka sedih melihat bagaimana perjalanan kisah cinta Jay dan Taeri.
"Mark.. daddy dan mommy Taeri udah resmi menikah. Bangun nak, biar kita bisa ngerayain bareng-bareng" Ucap Jay ditelinga Mark.
"Kaka, anak mommy.. mom tau kamu kuat. Bertahan ya, nak. Jangan tidur lama-lama, disini banyak yang kangen sama kaka" Taeri juga ikut membisikan kata ditelinga Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Mother For Jung's (✔)
Fanfic[ R E V I S I ] S E L E S A I Jayson Jung, atau biasa dikenal Jay. Seorang duda nan kaya memilih untuk menikahi kekasihnya yang tidak lain adalah sekretarisnya sendiri. Dia memiliki 3 orang putra dengan watak, manner, maupun attitude yang buruk. Ber...