Bab 29

11.2K 1.1K 11
                                    

Sungchan melebarkan matanya saat anak itu malah melukai pipinya sendiri dengan cutter yang ia genggam hingga pipinya berdarah mengenai seragamnya.

"Lo ngapain, anjing?!"

Pekikan Sungchan lagi-lagi ditertawai oleh anak itu, seakan suara teriakan adalah alunan musik yang indah untuknya. Bahkan anak itu seperti tidak merasakan sakit sama sekali padahal luka yang ia ciptakan itu lumayan dalam.

"Lo bakal tau setelah keluar dari sini" Jawabnya disertai seringaian.

Sungchan yang sama sekali tidak paham hanya biasa saja, ia pikir anak ini jiwa dan raganya sedang terganggu sehingga ia nekat melukai dirinya sendiri.

Tak berapa lama anak itu beserta kedua temannya berlari meninggalkan Sungchan. Namun sepertinya Sungchan tidak sadar jika salah satu teman anak tersebut diam-diam memasukan cutter berukuran kecil kedalam saku celanya.

"Sinting!" Umpat Sungchan melenggang pergi dari gudang tersebut.

Namun saat Sungchan setengah jalan ingin menuju kelasnya, tiba-tiba guru BK yang sedang berjaga memanggil namanya.

"Jung Sungchan.. ikut saya ke ruang kepala sekolah sekarang"

Sungchan yang merasa dirinya tidak bersalah lantas santai saja mengikuti sang guru.

Ketika Sungchan memasuki ruangan tersebut, ia melihat anak laki-laki beserta dua temannya tadi sudah duduk rapih didepan kepala sekolah. Sungchan sudah malas saja rasanya.

"Bisa kamu jelaskan maksud kamu melakukan ini Sungchan?" Tanya kepala sekolah.

Sungchan pun heran, ia tidak tau apa-apa kenapa dikasih pertanyaan seperti itu.

"Melakukan apa ya, bu? Saya ngga ngerti"

"Kamu benar tidak tau atau sedang pura-pura tidak tau?"

"Sumpah, bu. Saya beneran ngga tau maksud ibu itu apa"

Kepala sekolah hanya menggeleng dengan respon Sungchan.

"Sekarang kamu yang jelaskan pada Sungchan" titah kepala sekolah pada anak laki-laki tadi.

"Saya ngga tau dia punya masalah apa sama saya. Tapi pas tadi saya mau istirahat, tiba-tiba saya ditarik sama Sungchan ke gudang belakang sekolah. Terus tiba-tiba dia melukai wajah saya dengan cutter yang sering Sungchan bawa, bu. Terus akhirnya kedua temen saya dateng buat tolongin saya setelah denger saya teriak" Jelas anak itu diangguki dua temannya.

Sungchan yang mendengar ucapan itu tentu saja dibuat sangat terkejut atas tuduhannya. Padahal sudah jelas-jelas ia yang melakukan itu sendiri!

"Bohong, bu! Dia nuduh saya! Dia yang melukai dirinya sendiri. Dan liat.." Sungchan menunjukkan luka dipipinya, "--justru dia yang melukai saya, bu!"

"Gue terpaksa lakuin itu buat melidungi diri! Kalo aja gue ngga lakuin itu, mungkin gue udah mati ditangan lo!" Balas anak itu dengan ikut membentak, dan juga seringai tipis dimana hanya Sungchan sendiri yang dapat melihatnya.

Sungchan berdiri menatap tajam lawan bicaranya "apa buktinya kalo gue udah celakain lo?!"

"Cutter yang selalu lo bawa disaku celana itu udah cukup jadi bukti, sialan!"

Brak..

Kepala sekolah yang dari tadi diam menyaksikan keributan mereka menggebrak meja hingga atensi kedua anak tersebut tertuju padanya.

"Biar saya periksa kamu"

Kemudian kepala sekolah memeriksa setiap inci tubuh Sungchan, lalu Sungchan kembali membolakan kedua matanya saat kepela sekolah menemukan cutter didalam sakunya.

Step Mother For Jung's (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang