Bab 42

10.6K 1K 66
                                    

Kejadian direstauran tadi membuat pasutri tersebut menjadi canggung. Bukan Taeri sih yang merasa, tapi Jay. Ia bingung mau bagaimana menjelaskannya, bahkan selama diperjalanan saja mereka hanya saling diam.

Sampai akhirnya mereka sampai rumah dan langsung disambut oleh teriakan-teriakan anaknya diruang tengah, mereka meributkan game, apalagi?

Taeri masuk lebih dulu tanpa membuka suara dan melewati anak-anaknya begitu saja. Biasanya entah dari mana ia pasti selalu menyapa anak-anaknya, namun kali ini tidak, membuat ketiga bocah itu diam dengan pandangan bertanya-tanya.

"Mommy kenapa tuh?" Tanya Mark.

"Entah, kebelet kali" Jawab Jeno.

"Masa kebelet jalannya biasa aja, kan biasanya kalo kebelet pasti lari-larian" Saut Sungchan.

Tak berapa lama Jay masuk rumah dan menutup pintu. Disana juga mereka melihat Jay dengan raut wajah yang tak bisa dijelaskan.

"Daddy kenapa?"

"Daddy ngga apa-apa, dek" Jawabnya tersenyum kecut.

"Ah masaaa? Muka ngga ada auranya gitu. Abis disedot sama Dementor ya?" Seru Jeno.

Mark berdecak, "si Jeno, dih! Kebanyakan nonton Harry Potter lo!"

"Loh, kan bener? Di film itu Dementor sedot aura, makannya setiap korbannya pasti pulang dengan muka kaya daddy"

"Jen... Jen... bener-bener lo ya! Besok-besok gue bakal suruh Nana nonton film perang lah biar imajinasinya lebih bagus"

"Tuhkan malah ribut sendiri, ini nasib daddy gimana?" Lirih Jay berjalan kearah mereka.

"Ih, daddy ngapain?!!" Sungchan memekik saat tiba-tiba Jay duduk ditengah anak-anaknya sambil memeluk lengan si bungsu "--Daddy ih, adek gemeter sumpah!!" lanjutnya sambil menyingkirkan kepala Jay dari pundaknya.

"Ih, daddy pedofil sama anak sendiri" Saut Mark dengan wajah geli.

"Heh! Enak aja kalo ngomong, daddy tuh lagi sedih tau ngga!"

"Hih, sad boy" ledek Jeno.

"Mangapa sih, dad?"

"Daddy ketauan sama gengannya mommy pas lagi makan berdua sama sekretaris daddy" lirihnya.

"Nahkan! Selingkuh ya?!"

"Eh bukan, adek! Kan kamu tau sendiri gimana perempuan itu ke daddy"

"Terus itu perempuan diapain sama macan girang?"

Jeno mengernyit, "macan girang apaan, kak?"

"Mama cantik anti garang, itu loh perkumpulan istri-istri pagar betis"

"Pagar betis apaan lagi coba?"

Mark berdecak, "papa garang badan atletis"

"Siapa yang bikin nama geng begitu?" Seru Sungchan.

"Tante Chitra sama daddy nih"

"Dih, dasar tua-tua keladi" sinis Jeno.

"Yaudah dad lanjutin, terus itu perempuan diapain?" Tanya Mark lagi.

"Ya... gitu, pas tante Chitra ngeliat daddy dicium sama dia, tante Chitra langsung marah terus digampar deh" jawab Jay sambil memegang pipinya sendiri.

Ia agak ngilu waktu liat tenaga yang Chitra keluarin buat tampar Nayla sangat kuat, telapak tangannya sampai berbekas. Pantas saja Jo takut dengan kucing betina itu, pikir Jay.

"Buset! Dulu aja gue dimaki sama dia langsung jatoh mental gue, gimana perempuan itu ya?" Saut Jeno.

Ia juga teringat kembali waktu dulu saat Chitra memarahinya. Sungguh selain mulutnya yang licin, tangannya jauh lebih licin ternyata.

Step Mother For Jung's (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang