Bab 44

11.2K 1K 88
                                    

Misi untuk mengerjai Nayla belum tuntas sampai disini, mereka masih mempunyai satu rencana lagi dimana bisa mereka pastikan jika Nayla akan benar-benar merasakan malu.

"Dad, kita keluar dulu ya sebentar" Ucap Mark.

Jay mengalihkan atensinya dari laptop saat anak-anaknya sudah bersiap, "kalian mau kemana?"

"Mau beli kopi. Ngantuk, dad"

"Yaudah, tapi inget jangan aneh-aneh"

"Beres bos!!"

Kini mereka turun ke lobby kantor untuk memulai aksinya. Mereka tau jika Nayla pasti ada ditoilet sini sebab ketiga anak itu telah mengunci toilet disekitar ruangannya agar Nayla tidak bisa menggunakannya dan terpaksa harus turun ke toilet bawah dengan menahan sesuatu yang ingin keluar.

Hei mereka ini anak boss, jadi mereka bisa melakukan apa pun dikantor daddynya.

"Mana mas embernya?"

OB yang menjadi suruhan Jeno meyerahkan satu buah ember berukuran sedang kepadanya. Ember itu tidak kosong, melainkan berisi air bekas pel-pelan.

"Makasih ya, mas. Nih, buat jajan" Jeno tersenyum sambil memasukan uang pecahan seratus ribu sebanyak lima lembar kepada OB tersebut.

"Nah sekarang lo kaitin tali ini ke samping kiri sama kanan lo ya, kak"

Mark mengangguk sambil tangannya terus bergerak membuat ikatan antara sisi pintu toilet.

"Sekarang lo, dek. Marena lo tinggi, mending lo yang taro nih ember diatas"

"Nanti kalo tumpahnya ke gue gimana?"

"Ya derita lo lah" Jeno malah menertawai Sungchan.

"Kak!"

"Kaga elah bercanda. Udah buru nih naik tangga, gue pegangin"

Acara rancangan misi mereka selesai, kini ketiganya berlari kemudian sembunyi dibalik tembok tak jauh dari dari sana.

Sedangkan dilain tempat Nayla terus saja menyumpahi ketiga anak Jay karena telah membuatnya seperti ingin mati lemas. Setelah dirasa perut itu mendingan, Nayla keluar dari toilet kemudian..

Byuuur...

"Sialaaaan!!"

"HAHAHAHAHA!!"

Mereka tertawa sangat puas melihat tubuh Nayla basah kuyup oleh air kotor yang mereka siapkan tadi. Dan para karyawan yang sedang melintas otomatis menyaksikan kejadian itu, dimana membuat Nayla menjadi pusat perhatian.

Para karyawan disana ada yang ikut menertawainya, menggelengkan kepala, bahkan memvideokannya pada akun sosmed mereka. Tentu kejadian ini membuat Nayla sangat malu, belum lagi baju yang ia kenakan transparan.

Salah sendiri ngantor tapi tidak memakai dalaman😒

"Dasar anak-anak sialan! Kalian liat pembalasanku!" Teriak Nayla kemudian pergi dengan perasaan kesal.

Nayla kembali ke ruangannya dengan nafas menggebu-gebu, dan lagi-lagi ia menjadi bahan tontonan karyawan disana.

Brak..!!

Nayla membuka pintu ruangan Jay dengan kasar membuat si pemilik terkejut.

"Kamu apa-apaan sih, Nayla?!" Bentak Jay.

Namun Jay heran saat melihat kondisinya, ia pikir apa atap kantornya mengalami kebocoran sehingga Nayla kebasahan seperti ini?

"Anak kamu tuh yang apa-apaan!" Balasnya ikut membentak.

Step Mother For Jung's (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang