[ R E V I S I ]
S E L E S A I
Jayson Jung, atau biasa dikenal Jay.
Seorang duda nan kaya memilih untuk menikahi kekasihnya yang tidak lain adalah sekretarisnya sendiri.
Dia memiliki 3 orang putra dengan watak, manner, maupun attitude yang buruk. Ber...
Karena anak-anak Jay pergi dengan urusan masing-masing, ia akhirnya memilih menghubungi Johnny untuk menemaninya minum-minum santai. Tidak banyak, hanya wine satu botol atau mungkin beberapa gelas cocktail.
Ia sengaja tidak menghubungi Taeri, sebab Jay tau calon istrinya itu juga perlu istirahat setelah menjaga anak-anaknya, karena dipikirannya Taeri juga pasti lelah.
"Lo kalo ngajak gue minum itu jangan mendadak coba!"
Jay mengernyit heran, tumben sekali temannya ini protes.
"Kenapa?" Tanyanya sambil menyesap wine.
"Gue lagi temenin Chitra nyalon, lo tau sendiri kan kalo acara dia diganggu bisa sengamuk apa? Bagus ngga dicakar tadi gue!" Sinis Jo ikut menyesap cocktailnya.
"Yailah, Chitra doang. Takut banget lo" Ledek Jay.
"Sialan! Nanti juga lo bakal ngerasain apa yang gue rasain. Taeri itu sebelas dua belas kaya Chitra" Jo melirik Jay, "--lo makan ini, ngga?" Tanyanya mengambil sebuah apel.
Jay menggeleng, "makan dah"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Meresahkan sekali ya gengs dua bapak ini😅
Mereka berdua masih asik berbicang hingga ponsel Jay bergetar menampilkan nomer tanpa nama, lalu ia mengangkat sambungan tersebut.
"Hallo.."
"..."
"Iya, dengan saya sendiri"
"..."
"Iya benar, Mark Jung anak saya. Ada apa ya?"
"..."
"APA?!"
"..."
"Baik-baik.. terimakasih infonya, pak. Saya segera kesana"
"Kenapa?" Tanya Jo saat melihat wajah panik Jay.
"Anak gue dikantor polisi!"
"Buset!" pekik Jo tak kalah kaget.
Akhirnya mereka pun meninggalkan restauran tersebut dan melaju dengan cepat menuju tempat Mark ditahan.
* * *
"Daddy" Mark berdiri dibalik jeruji saat melihat Jay dan Jo datang.
"Astaga, Mark. Kamu kenapa bisa ada disini?!"
"Daddy tolong keluarin Mark. Mark ngga mau disini, dad" pintanya dengan nada memohon.
"Iya-iya, kaka tenang ya. Daddy pasti keluarin kaka dari sini" Jay mengusap kepala anaknya agar bisa lebih tenang.
