Bab 11

12.6K 1.3K 8
                                    

Kepala Jay pening seketika, membuat Taeri yang berada disampingnya agak khawatir. Takut Jay pingsan lagi seperti waktu itu.

"Jay, kamu baik-baik aja?" Tanya Taeri ikut memegang kening bossnya. Eh ralat-- calon suami!

Seluruh karyawan Jay sudah tau soal hubungan mereka. Awalnya Taeri menolak untuk membeberkan status mereka karena ia takut karyawan Jay akan berpikir jika Taeri mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Ingin menjalin hubungan bersama bossnya sendiri dengan alasan uang!

Padahal nyatanya tidak. Taeri itu dari keluarga berada, hanya saja ia bukan perempuan glamour. Ia hidup sederhana dan apa adanya. Itu lah salah satu kelebihan Taeri yang Jay suka, makannya Jay ngebet banget kan.?

Setelah Jay memberi tau hubungannya dengan Taeri, banyak karyawan terutama karyawan perempuan menjadi patah hati. Dari yang berstatus gadis, janda, bahkan istri orang menyukai sosok Jay. Namun apalah daya jika mereka hanya menyukai, tapi Taeri yang berhasil memiliki.

Hubungan mereka pun berjalan lancar. Tidak ada perlakuan spesial kepada Taeri dan karyawan lainnya jika sedang berada di kantor. Mereka tetap bekerja layaknya boss dan sekretaris, mereka tetap tau batasan.

Tapi ya namanya juga Jay. Duda kurang belaian itu tetap saja mencuri-curi kesempatan jika sedang berduaan dengan Taeri.

Ayolah.. laki-laki mana yang imannya tak goyah saat disuguhi pemandangan seperti ini?

 laki-laki mana yang imannya tak goyah saat disuguhi pemandangan seperti ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jay memberhentikan langkahnya diikuti Taeri. Menelisik setiap sudut ruangan, sepi. staff diareanya ini belum ada yang datang. Lalu ia menyampingkan badan, sedikit membungkuk dan.

Chuuup~

Bibir Jay mendarat sempurna dibibir mungil calonnya itu. Tidak ada permainan, hanya sekedar kecupan selamat pagi. Kan kebiasaan!

Tapi tenang.. Jay bukan manusia kelebihan hormon, kok. Ia tidak mau melakukan lebih selama Taeri belum terikat olehnya. Jay itu ingin menjaga, bukan merusak. Ya.. walaupun ujung-ujungnya mereka bakal menikah.

"Aku baik-baik aja sayang" Ucap Jay tersenyum pada Taeri. Sedangkan ia hanya mendengus malas, "kebiasaan tau, ngga?! Nanti kalo ada yang liat gimana?"

"Loh, emang kenapa? Emang aku salah cium calon istri aku sendiri?"

"Ya tapi ngga di kantor juga. Aku ngga mau ya jadi bahan gosip karyawan-karyawan kamu!" Ujar Taeri melipat kedua tangannya dengan menatap sebal Jay, sedangkan Jay sendiri hanya tertawa menanggapinya.

"Oh, jadi kamu maunya aku cium diluar kantor nih? Oke kalo itu mau kamu"

Jay menggoda Taeri dengan mengedipkan sebelah matanya. Jay ini sangat suka ketika melihat Taeri kesal, imut sekali pikirnya.

Taeri mendesis pelan, "terserah kamu, Jay" kemudian kembali berjalan menuju mejanya disusul Jay sedikit terkekeh.

Ketika sampai ruangan, Jay menyandarkan punggung sambil memijat pelan pangkal hidungnya. Berdebat dengan anak sendiri ternyata jauh lebih sulit dibanding dengan clietnya, pikir Jay.

Step Mother For Jung's (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang