Bab 43

11K 1.1K 57
                                    

Huhu~ aku seneng kalian banyak yang suka sama ceritaku. Ngga nyangka kalian aktif banget buat vote sama komen.. Makasih zheyeng-zheyengku😭

Sini aku kecup satu-satu!😙❤

- - - - -

"Selamat pagi, mbak Nayla"

Mereka menyapa dengan perasaan riang dan sangat ramah, bahkan senyumannya membuat ketiga anak itu semakin terlihat sangat tampan. Tapi Nayla tidak sadar bahwa dibalik senyum itu mengandung arti lain.


"Pagi... kalian ini bukannya anak-anaknya Jay, ya?" Balasnya tak kalah riang.

"Iya, betul sekali" Jawab Jeno.

"Wah~ kalian ganteng-ganteng banget ya, tapi sayangnya aku lebih suka sama daddy kalian"

Ucapan Nayla membuat ketiganya meremang. Bagaimana tidak? Ia secara terang-terangan berbicara bahwa dirinya menyukai daddy mereka. Hell no! Bahkan mereka akan menjadi garda terdepan agar Jay tidak berdekatan dengan perempuan ini.

"Tante juga cantik kok. Oh ya, ngomong-ngomong kita boleh kan manggil tante dengan sebutan tante?" Tanya Sungchan.

"Boleh ih! Boleh banget"

Melihat tingkah Nayla seperti ini justru membuat mereka semakin tak suka.

Menjijikan -Batin mereka.

"Daddy meeting sampe jam berapa, tante?" Kali ini Mark bersuara.

"Sampe jam makan siang. Kalian ada perlu ya? Mau tante bantu?"

"Iya, kita ada urusan sama daddy.. tapi kita bakal tunggu diruangannya aja. Tante bisa buatin kita minum ngga? Haus nih"

"Bisa-bisa! Kalian mau minum apa?"

"Apa aja kok tante"

Setelah Nayla mendapat mandat dari ketiga anak itu, mereka pun mulai menjalankan misinya.

"Kunyah dulu yang lama, baru tempelin"

"Bawel lo! Dikata mulut gue ngga pegel apa ngunyah empat permen karet sekaligus" Kesal Jeno pada Mark.

Mark hanya terkekeh, lagian suruh siapa Jeno langsung memakan keempatnya sekaligus.

"Kak, ini baut kursinya mau taro mana?" Tanya Sungchan.

"Buang aja, uang daddy masih terlalu banyak kalo cuma beli satu kursi doang mah"

Setelah mereka selesai menempelkan permen karet dan melepas baut pada kursi kerja Nayla, kini mereka bersikap sebaik mungkin seolah tidak terjadi apa-apa.

"Hai.. ini aku bawain minumnya" Ujar Nayla sambil menaruh tiga gelas dimeja.

"Makasih tante" ramah Mark.

"Kalo butuh apa-apa tinggal panggil aku aja ya"

"Eh tante-tante, tunggu"

Belum sempat Nayla keluar ruangan, Jeno memberhentikan langkahnya.

"Ini tehnya terlalu pahit, boleh minta tambahin gula ngga?"

"Oh boleh-boleh, sini aku ganti yang baru"

Lalu Nayla kembali keruangan dengan teh yang sudah ia ganti. Saat ia ingin melangkah keluar lagi, kali ini Sungchan yang memberhentikannya.

"Tante.. aku mau teh dingin, bukan panas"

"Tante aku mau kopi susu, bukan kopi hitam"

"Eh tante ngga jadi teh dingin deh, air putih aja"

"Tante aku mau es teh manis anget ya"

Step Mother For Jung's (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang