Bab 17

12.4K 1.3K 21
                                    

Dery sejak tadi heran lihat Mark menggerutu terus dari awal pelajaran sampai jam istirahat. Ia pikir mulut Mark tidak capek apa ya? Ia hanya takut bibir Mark akan keriting-_-

"Psst, kenapa lo?" Tanya Dery menyenggol bahu Mark disebelahnya. Yang ditanya menoleh, bergedik ngeri saat Dery menatapnya seperti ini.

"Muka lo ngga enak banget diliat anjir!" Ucap Mark mengusap wajah Dery

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Muka lo ngga enak banget diliat anjir!" Ucap Mark mengusap wajah Dery.

"Hehe.. ya lo kenapa, sat? Kurang asupan? Gue banyak nih dari anak sebelah. Dari yang jepang, barat, sampe rusia juga ada" Dery menaik turunkan alisnya, bermaksud menggoda Mark.

"Ngga, ah. Skip dulu gue"

"Tumben amat lo"

"Ada yang lebih penting dari birahi gue coy!"

"Si anjing! Kalo ngomong ngga usah kenceng-kenceng!" Dery langsung membekap mulut Mark dengan dua tangannya. Temannya ini kenapa jadi heboh sendiri sih?

"Ah, pusing gue pokoknya!"

"Hilih.. sok-sokan pusing, biasanya juga lo yang bikin pusing" ledek Dery.

"Lo tau ngga sih, kalo daddy gue ada kerjaan di Singapore?"

"Tau.. kan daddy gue juga ikut, terus apa masalahnya?"

"Sebenernya bukan daddy sih yang jadi masalah, tapi calonnya tuh!"

Dery mengernyit, "calon istrinya om Jay?"

"Ya iyalah, masa calon gue! Gue kan udah punya Chani"

"Intinya deh, bebelit-belit lo!"

"Itu perempuan tinggal dirumah gue sampe daddy selesai sama kerjaannya, gila kan?!"

Dery membulatkan mata, namun tak lama ia tertawa keras mengingat bagaimana ketiga anak itu seharian diawasi oleh pawang ular, itu kata Sungchan ya :')

"Ppfftt... mampus! Lo bertiga sih kebanyakan benci sama perempuan itu, jadi dititipin kan lo sama dia"

"Sialan lo! Udah buru ke kantin!" Ujar Mark usai menyentil dahi Dery.

"MORKIEEE~"

"Halah dalaaah" batin Mark.

Mark membalikan badan begitu namanya diteriaki, ia berusaha senyum walaupun sebenarnya malu karena seluruh siswa dilorong sekolah menengok kearahya menjadikannya sebagai pusat perhatian.

"Iya sayanggg~"

"Morkie, ayuk kita ke kantin" Ucap Chani sambil memeluk manja lengan Mark.

"Ini masih disekolah, dek! Jangan kebiasaan kaya gitu, ngga enak diliatnya"

"Hei, kamu lelaki kurang belaian.. diem aja deh ya, sirik aja dasar"! Chani menjulurkan lidahnya pada sang kakak, sedang yang diledek memiting pelan leher adiknya.

Step Mother For Jung's (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang