Hai, Hai. Assalamu'alaikum.
Apa kabar nih? Semoga sehat selalu ya☺Bagaimana cerita sebelumnya? 🤭
Semoga suka ya. And kalau gak suka tinggal diskip, okay!Happy reading📖
Salam hangat, DeZa💙❤࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇
Mataku membola ketika mendengar percakapan mereka semua. Apa yang Aron maksud ingin menghilangkan ingatanku? Dia ingin menghapus semua memory tentang Devan? Yang benar saja, itu tidak akan pernah terjadi. Aku pikir dia adalah orang yang baik, tapi nyatanya?
Aku harus meluruskan masalah ini. Jika, masalah Dimitri kami akan tetap bisa bertemu jika ia ingin. Namun, jika ia ingin menghilangkan memoryku tentang Devan aku tidak akan tinggal diam.
Aku yang saat itu, sedang ingin pergi ke dapur, tapi masih belum mengetahui letak dapur di mana tak berharap akan mendengar pernyataan yang menyakiti telingaku.
Oke, dia baik dan juga tampan. Akan tetapi, kata 'baik' itu sudah tak pantas aku sematkan untuknya, kata yang pantas hanyalah pria egois. Ia tak bisa memaksakan kehendaknya kepadaku, bukan? Meskipun aku ini disukai oleh putra kecilnya.
Aku harus bisa menghindari segala tindakannya yang mencurigakan. Secepatnya aku akan segera kembali ke Indonesia tidak aman aku berada di sekitar pria itu meskipun orang tuanya begitu ramah dan baik kepadaku.
Saat ini aku kembali ke kamar di mana ada sesosok malaikat tampan yang sedang terlelap dengan damai. Sebelumnya ia memaksa untuk tidur bersamaku jadi aku iyakán saja karena anak seusianya ditinggalkan oleh seorang ibu pasti sangat berat.
Perlahan kurebahkan tubuh ini di samping malaikat tampan itu yang tidak terganggu dengan pergerakan di sekitarnya. Garis wajahnya sang mirip dengan ayahnya begitu tampan dan sempurna, tapi Dimitri adalah anak yang ceria dan aktif. Dimitri bagai matahari yang selalu memancarkan kehangatan dan rasa tenang tidak seperti dengan ayahnya yang bagaikan gunung emas, berkilau hanya saja tak mudah untuk digapai.
Aku mengelus punggung Dimitri. Perlahan rasa kantuk mulai menyerang yang membuatku harus menutup mata untuk mengistirahatkan pikiranku seharian ini.
* * *
Dari balik daun pintu seorang pria tampan menatap penuh arti sepasang wanita dan pria kecil yang sedang terlelap. Tenggelam di dalam mimpi yang indah. Pria itu yang tak lain adalah Aron merasa tersentuh karena baru kali ini putranya-Dimitri mau berdekatan dengan orang lain kecuali anggota keluarganya. Hal ini membuat tekadnya semakin bulat untuk memiliki Elza sepenuhnya.
"Dalam seminggu ini. Aku akan membuat kamu tak mengingatnya secara perlahan. Kamu hanya milikku. Aku tahu kamu adalah dia."
Aron menutup rapat kembali pintu kamar Elza. Ia telah bertekad akan melakukan aksinya secara perlahan karena dia tahu Elza bukanlah orang yang mudah dibodohi. Ia telah melihat profil wanita cantik itu yang tidak bisa dipandang enteng.
"Semuanya akan terlaksana. Kamu akan kembali di bulan terakhir ini bukan? Maka, pada waktu itu aku dan kamu telah menjalin suatu hubungan."
Tanpa rasa bersalah Aron mengucapkan hal tersebut dan benar-benar telah meninggalkan kamar Elza. Aron begitu terobsesi dengan Elza. Wanita yang baru ia kenal beberapa minggu terkahir ini hingga ia nekat untuk menghilangkan ingatan Elza membuang semua kenangan buruknya. Namun, Aron tidak mengetahui jika Elza mempunyai troma masa lalu yang begitu membekas pada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Dark [END✔]
FanfictionAku kira kamu mencintaiku dengan tulus, ternyata aku menipu diriku sendiri. ~Elzania Saputri Wijaya "Maaf, aku menyakitimu berkali-kali." ~ Devandra Adiguna Prasetyo Cover SC://Pinterest Start// 19 Februari 2020 ©Apy