Hai, Hai. Assalamu'alaikum.
Apa kabar nih?Bagaimana cerita sebelumnya? 🤭
Semoga suka ya. And kalau gak suka tinggal diskip, okay!Happy reading yeorobun📖
Salam hangat, DeZa💙❤࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇
Aku menghalau cahaya yang masuk menggunakan kedua telapak tangan.
Matakumenelisik setiap sudut ruangan yang begitu tidak asing.
Seketika kilasan ingatan masa lalu menghantam.Aku menjerit kesakitan. Ternyata hal ini yang selalu membuatku depresi dan selalu dirawat di rumah sakit. Dan ini ... ini adalah tempat yang sama, tapi kenapa tiba-tiba aku berada di tempat yang sama.
Keringat dingin membanjiri dahi. Rasa takut melingkupi. Deru napas terdengar sangat menyedihkan seakan ini adalah akhir.
Kreak ...!
Deritan pintu mengalihkan perhatian. Di ujung sana seorang lelaki tua menatap dengan senyum lembut. Ada kerutan di dahi serta keraguan di hati yang mengatakan bahwa mereka bukanlah orang baik.
"Ini makanlah. Kami menemukanmu di jalanan tiga hari yang lalu." Pria tua itu menyodorkan makan siang. Bukan hal itu yang membuat mataku membola, tapi fakta bahwa aku kehilangan kesadaran sudah tiga hari lamanya. Pasti Devan tengah kesusahan mencari.
"Terima kasih, Paman. Kenalin namaku Putri cuman nama itu yang aku ingat. Aku kecelakaan dan gak tahu alamat rumah," balasku ramah. Kata-kata yang keluar hanyalah kebohongan semata agar mereka tak meminta balasan atau akan mengancam keluarga terutama Devan.
"Nama Paman, Devin. Kalau begitu makanlah." Setelah mengatakan hal demikian pria tua itu berlalu masih dengan tatapan yang sama. Kelembutan. Namun, Elza sadar bahwa itu hanya kepalsuan semata untuk memangsa korban.
"Bagaimana dia, Pak?"
"Dia sudah sadar."
"Dia cantik ya, Pak. Pasti kita bakalan dapat banyak uang kalau kita jual dia ke kota."
"Hust! Jangan keras-keras, Bu. Nanti dia dengar."
"Ah, maaf Pak! Ibu tidak sabar menerima banyak uang dari penjualannya."
"Bu, ingat tidak 10 tahun yang lalu Pak Hendra memerintahkan kita menyekap gadis SMA kira-kira usianya 17 tahun, Bapak ingat Pak Hendra memerintahkan kita untuk menyekap gadis itu karena gadis itu adalah putri dari saingan bisnisnya, ingat tidak, Bu?"
"Ingat! Tapi, kenapa Pak? Bapak kok bahas masalah itu lagi, hampir saja kita ketangkep Pak Andai Pak Hendra tidak ikut campur mungkin hari ini kita tidak di sini."
"Iya Bu, masalahnya gadis yang kita temukan hari ini sangat mirip dengan gadis itu, tapi yang sekarang versi dewasanya, pantas saja Pak Hendra dan Nyonya Melani menyuruh kita datang ke tempat itu tiga hari yang lalu, ternyata ini alasannya."
"Astaga Pak, apa tidak apa-apa kita kembali menyekapnya?"
"Tenang Bu, mereka tidak akan mengetahuinya. Pak Hendra sudah mengatur segalanya."
"Oh, bagus kalau begitu, berarti kita mendapatkan untung dua kali lipat Pak."
Samar-samar indra pendengaranku menangkap apa yang mereka katakan. Aku sudah tahu itu, karena sebelumnya aku telah mencari tahu di mana letaknya desa yang sering menjual gadis ke kota. Akan tetapi, hal yang membuatku tercengang adalah ternyata dibalik penculikanku 10 tahun yang lalu adalah Pak Hendra dan Ibu Melani? Bukannya itu sahabat Ayah dan Mama? Aku sedikit linglung ketika mengetahui fakta tersebut. Jadi, kali ini ulah mereka lagi, tapi aku yakin ini tak lepas juga dari campur tangan Laras apa Laras adalah putri dari Pak Hendra dan Ibu Melani?
![](https://img.wattpad.com/cover/247870635-288-k762737.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Dark [END✔]
Fiksi PenggemarAku kira kamu mencintaiku dengan tulus, ternyata aku menipu diriku sendiri. ~Elzania Saputri Wijaya "Maaf, aku menyakitimu berkali-kali." ~ Devandra Adiguna Prasetyo Cover SC://Pinterest Start// 19 Februari 2020 ©Apy