Istri bar-bar ku

1.8K 92 18
                                    

Hai, Hai. Assalamu'alaikum 🥰
Gimana part sebelumnya?
Semoga suka ya.

Ini cerita lama ya, cuma aku publish ulang.
Jangan lupa tinggalin jejak yak. 🤭

Salam hangat DeZa❤💙

࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇

Bruk!

"Pelan-pelan dong, emang gue ini karung beras?" protesnya. Namun, aku tak menggubris sama sekali ucapan wanita yang berstatus istriku itu.

Setelahnya aku masuk ke dalam mobil dan melajukan mobil ini menuju rumah orang tuaku. Sepanjang perjalanan tidak ada yang membuka suara, aku tahu dia pasti marah.

Ini memang salahku tidak mengejarnya. Waktu aku dipeluk oleh Amel pasti dia sakit hati melihatnya, tapi aku merasa lucu dan bahagia juga karena ternyata dia mengakuiku sebagai suaminya, melarang Amel untuk memelukku. Sebenarnya aku juga risih dipeluk seperti itu, tapi mau bagaimana lagi dia adalah sepupuku. Dia menelepon ku karena ingin mengatakan sesuatu dan keadaannya waktu aku sampai dia seperti baru saja selesai menangis.

Hm, tapi itu tidak terlalu penting karena wanita ku marah dan ngambek dia pikir aku tidak mengejarnya padahal sewaktu dia pergi aku langsung mengejarnya tidak peduli dengan teriakan Amel. Ternyata dia pergi ke restorannya saat aku mengikuti taksi yang ia tumpangi dan kalian tahu sendiri 'kan apa yang ia lakukan di sana. Akan tetapi, yang membuat ku menahan tawa saat mendengar percakapannya dengan Dinda-sahabatnya menurut ku itu sangat lucu. Iya, aku mengikutinya sampai ke restorannya dan ikut duduk di meja yang dekat dengannya. Kulihat dia serius membaca map yang diserahkan oleh karyawannya sangat serius hingga tak menyadari keberadaanku.

Saat Dinda sudah datang, mereka berdua begitu heboh yang membuat pengunjung menatap mereka aneh. Tak terkecuali aku, aku berpikir apakah wanita jika bertemu dengan teman-temannya akan sangat heboh?

Mereka mulai mengobrol entah apa yang mereka obrolkan, karena mereka saling berbisik jadi aku tidak terlalu mendengarnya, tapi dilihat dari ekspresi istriku dan tindakan apa ya ia lakukan kepada Dinda itu pasti adalah suatu hal yang aneh antara wanita.

"Kok lo tabok gue, sih?" Ku dengar suara Dinda yang mengaduh karena telah mendapatkan tabokan sayang dari istriku.

"Sapa suruh tuh otak isinnya mesum semua," tutur istriku kesal. Ha? Mesum? Jadi mereka membahas hal mesum? Tanyaku pada diri sendiri.

Aku mendengar lagi ucapan istriku yang membuat bibirku berkedut menahan tawa.

"Gue jawab ya, gue sama Devan belum ngelakuin 'itu' soalnya dia belum paham, lo tahulah kalau bocil masih polos dan gue gak mau rusak kepolosannya," papar istriku dengan lugasnya. Astagah, aku hanya tidak ingin menyakitinya jadi aku tidak melakukan apa pun padanya bukan berarti aku tidak menyukainya. Suka? Ya, aku jujur aku suka kepada istriku tidak salah 'kan? Dengan tingkahnya yang apa adanya tidak dibuat-buat membuat ku nyaman berada di sisi wanitaku.

"Bener yang lo bilang, Din. Bukannya pernikahan kami baru kemarin ya. Bagaimana jika gue mengajukan cerai kepada Devan supaya dia bisa bahagia dengan kekasihnya itu. Gue anak baik lho, jadi gue mau, ah sepertinya bukan ide buruk," ungkapnya dengan raut wajah tanpa dosa. Bisa-bisanya dia memikirkan hal seperti itu.

Sudah, aku tak tahan lagi, ingin rasanya kusumpal bibirnya dengan bibirku, kenapa dia terlalu polos? Kita baru saja menikah kemarin dan apa tadi? Dia ingin mengajukan cerai karena aku punya kisah cinta dengan sepupuhku, yang benar saja itu tak akan terjadi.

Aku berdiri dari tempat duduk ini kemudian mendekat ke meja di mana istriku berada, dia kaget saat aku memegang tangannya. Dia menatap ku sejenak. Kemudian dia mengusirku.

Love In The Dark [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang