Devan

2.1K 96 5
                                    

Hai, hai. Assalamu'alaikum.
Gimana part sebelumnya? 😁

Semoga tetap suka ya sama cerita author.
Salam sayang, DeZa🤍

࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇

"Dev, hari ini kita ketemu sama calon istri kamu, ya," ujar Mama saat aku duduk di meja makan untuk sarapan.

"Harus ya, Ma?" tanyaku kepada beliau.

"Iya, harus Sayang. Dia itu anaknya baik kamu pasti suka," jawab Mama antusias. Senyum tulus terpatri di bibir Mama.

"Lagi pula, anak itu sendirian jika orang tuanya pergi ke luar negeri nanti, Papa berteman baik dengan orang tua calon istrimu," sambung Papa menjelaskan. Aku hanya diam mendengarnya. Membantah pun tak akan mengubah apa pun.

Namaku Devandra Adiguna Prasetyo putra bungsu dari pasangan Danur Prasetyo dan Filza Anindya. Sekarang usiaku 24 tahun, masih muda bukan? Dan di usia saat ini aku telah menjabat menjadi seorang CEO di salah satu perusahaan yang Ayah bangun dan aku mampu mengembangkan perusahaan itu padahal awalnya perusahaan itu hampir saja bangkrut. Aku punya Kakak lelaki bernama Axel Ginanta Prasetyo. Dia sekarang sudah menikah dan tinggal berpisah dari keluarga kami, umur kami terpaut 6 tahun.

Hari ini katanya aku akan bertemu dengan calon istriku yang belum kutahu bagaimana rupanya. Aku ingin menolak, tapi percuma pasti Papa dan Mamaku akan menemukan berbagai cara untuk menyatukan kami karena aku sangat mengenal sifat mereka berdua.

* * *

"What?! Apa dia calon suamiku?" Kulihat gadis yang mau dijodohkan denganku menatap wajah ini dengan pandangan penuh keterkejutan dia sampai-sampai menunjukku di depan orang tuanya yang membuat ia ditegur.

"Ck!" Aku hanya berdecih tidak suka. Ternyata gadis yang dijodohkan denganku adalah seorang Tante-tante. Jujur dia memang cantik dan wajahnya tidak menunjukkan bahwa dia wanita berusia 27 tahun malah seperti remaja 19 tahun sama seperti yang Mamanya katakan.

Nama wanita itu Elzania Saputri Wijaya. Aku yakin dia sangat menolak perjodohan ini, kulihat dari tatapannya yang menatapku benci. Akan tetapi, jika dilihat lebih jelas dia ternyata sangat imut. Sama sepertiku. Membanggakan diri sendiri tidak apa-apa 'kan?

"Tapi, Devan gak mau nikah sama Tante-tante." Kulihat matanya membulat sempurna saat kukatakan dia adalah Tante-tante. Pasti dia sangat marah dan benar dia memanggilku dengan sebutan bocil entah kenapa aku tidak bisa berbicara formal dengan wanita ini pembawaannya terlihat santai jadi walaupun bagaimana sangat pas untuk berbicara.

Tak lama setelah pertengkaran sengit kita. Mamanya menyuruh kami untuk keluar jalan-jalan. Saat di dalam mobil hanya ada keheningan kulirik dia sekilas yang tampak biasa saja tidak seperti gadis kebanyakan jika bersamaku pasti selalu mengambil-ngambil kesempatan di situasi seperti ini. Namun, dia tidak, itu yang membuatku sedikit tergelitik untuk tahu lebih tentang siapa Elzania Saputri Wijaya ini.

Gadis ini yang sekarang duduk di samping kemudi bertanya kepadaku kenapa aku menatapnya. Aku merasa heran saja dia seperti tidak tertarik kepadaku jadi aku menatapnya, dan apa tadi dia bilang aku suka padanya yang benar saja. Jadi kuejek dia dengan sebutan Tante-tante tepos kerempeng padahal dia tidak tepos bodinya mantap kalau kalian mau tahu.

Kulihat dia marah karena aku mengatainya tepos kerempeng. Namun, tak kupedulian dan tiba-tiba dia ingin keluar. Untung pintunya sudah kukunci dan dia memakiku lagi.

Love In The Dark [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang