Ingatan Elza Kembali?

130 5 1
                                    

Dah, lama nggak next. Masih ingat sama alurnya nggak? 🤫
Meskipun DeZa kurang peminat, nggak pa-pa, cause nulis happy-go-lucky aja
Sih.

Selamat membaca, ya
.

..

"Mommy! How're u there?" Suara cempreng seorang bocah lelaki memecah keheningan ruang kerja Elza. Dia melihat anak angkatnya di layar ponsel dengan senyum lebar menanyakan kabarnya.

"Baik, Sayang. Kamu gimana?" tanya Elza kembali dalam bahasa Inggris. Dia tak menyangka bahwa Dimitri akan menelfonnya setelah beberapa lama tak ada kabar.

Terlihat anggukan cepat dari Dimitri seakan menjelaskan bahwa dia baik-baik saja.

"Mommy, Dimi udah sekolah lho, entar lagi besar and bisa ketemu Mommy langsung. Soalnya Daddy nggak izinin Dimi ketemu sama Mommy, yaudah Dimi nelfon Mommy aja," jawabnya diiringi gerutuan sebal karena tak bisa bertemu dengan Elza.

Sementara itu, Elza yang melihat ekspresi kesal dari bocah 5 tahun itu merasa gemas sendiri.

"It's okay, Dude. Nanti kita bertemu okay?"

"Eum, janji ya Mom. Dimi kangen, di sini cuma ada kakek sama nenek."

Elza lantas mengangguk  mengiyakan untuk menghibur Dimitri, dia melihat raut wajah lesu dari putra angkatnya yang membuat dia merasa kasihan.

"Mommy, kita akhiri dulu ya. Soalnya entar Daddy tahu kalau Dimi nelfon Mommy."

"Sayang, wai—"

Klik!

Sambungan video call itu terhenti sebelum Elza menyelesaikan kata-katanya. Dia hanya mengirimkan Dimitri pesan agar selalu makan dengan baik.

"Hm, kangen juga sama Dimi, tapi mau ke San Fransisco jauh banget, mana banyak kerjaan lagi di sini. Belum juga si pelakor, hadeuh! Keknya nasib punya suami cogan jadi gini dah." Elza berucap lesuh. Mengingat kejadian hari ini membuatnya sedikit tidak senang, dia begitu marah saat mengetahui diculik oleh anak buah orang tua Elza kemudian akan dijual menjadi wanita simpanan, sial!

"Tunggu saja pembalasanku, aku akan membalasmu lebih dari apa yang kamu lakukan!"

"Huft!" Elza menhela napas untuk meredam emosinya. Kemudian mengirimkan Devan pesan Whatshap.

Setelah mengirimkan pesan, tak berapa lama bunyi notif dari aplikasi Whatshap terdengar.

"Cepat juga balesnya," ucapnya sembari tersenyum.

To Bocil 🐱

Aku mau ke perusahaanmu. Boleh?

Iya😊
Hati-hati jangan ngebut, atau mau aku jemput?

No! Gak perlu, aku bisa sendiri.

Iya, hati-hati, Sayang.🥰

Elza langsung menutup aplikasi berkirim pesan tersebut, dan mengambil tas sampingnya.

"Ri, aku akan pulang. Jika ada apa-apa beritahu segera, ok."

"Baik, Bu."

Elza mengangguk kemudian, berlalu keluar untuk menunggu taksi yang sudah ia pesan di depan restorannya. Karena tadi ia hanya diantar oleh Devan pergi ke restoran, jadi sekarang dia harus menggunakan taksi.

Love In The Dark [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang