Hai, Hai. Assalamu'alaikum.
Apa kabar nih?Bagaimana cerita sebelumnya? 🤭
Semoga suka ya. And kalau gak suka tinggal diskip, okay!Happy reading yeorobun📖
Salam hangat, DeZa💙❤࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇
Jangan datang, jika hanya ingin membuat luka.–Elzania Saputri Wijaya.
Hanya sekedar singgah, bukan untuk menetap.–Aron Keysha.
Jangan pernah mengambil apa yang menjadi hak milik orang lain. Karena, kamu tidak pernah tahu apa yang dialaminya.–Devandra Adiguna Prasetyo
.
.
.Seharian, Devan menemani Elza di rumah sakit. Wanitanya masih sama. Namun, dia begitu jauh darinya. Rasanya Devan ingin menangis saja saat ini melihat kondisi sangat istri, kenapa orang asing itu begitu berani melakukan hal ini kepada istrinya?
"Kak, kira-kira keluarga calon suami Kak Elza, sampainya kapan?"
Suara Devan memecah keheningan yang tercipta membuat perhatian Elza yang sedang membaca buku teralihkan. Meskipun enggan, Devan tetap menyebutkan dia sebagai calon suami istrinya. Rasa tidak nyaman di hati Devan tak pernah hilang sampai sekarang ada ketidak relaan di hatinya.
"Mungkin sebentar lagi, sabar ya. Di rumah sakit memang membosankan." Elza menjawab dengan lembut. Meskipun dia tidak tahu bagaiamana sepupunya ini, Elza tahu bahwa Devan adalah sosok yang sangat baik.
Devan tampak menggangguk sebagai jawaban. Kemudian dia mendekat ke brangkar tempat Elza beristirahat. Dia duduk di tepian, menatap istrinya yang sangat dia rindukan. Hanya lima bulan kebersamaan mereka, begitu singkat waktu yang mereka miliki untuk bersama dan Elza direnggut oleh orang lain, betapa tidak adilnya bagi Devan, dia ingin marah dengan keadaan tapi tak bisa.
Elza yang diperhatikan seperti itu lantas menjadi salah tingkah. Dia tersenyum kecil, kemudian menepuk punggung Devan.
"Kenapa diliatin ih, 'kan malu." Dengan wajah yang sedikit bersemu Elza mengalihkan pandangannya agar tidak bertemu dengan tatapan Devan yang syarat akan makna.
"Aku kangen banget sama kamu, Sayang." Tanpa sadar Devan mengucapkan kalimat itu dengan pandangan yang sedikit mengabur karena terhalangi oleh cairan bening yang tiba-tiba menumpuk di kelopak matanya.
Elza yang melihat adik sepupunya terlihat sangat menyedihkan. Hatinya tiba-tiba merasakan sakit. Dia melupakan perkataan Devan yang memanggilnya dengan sebutan sayang. Dirinya menarik Devan ke dalam pelukannya, merengkuh tubuh kekar yang dibalut kaos berwarna putih serta gardigan berwarna hitam.
"Duh, sepupu Kakak kok cengen banget, sih? Hayo, kenapa nih? Kangen banget ya! Jangan sedih dong. Elza udah baikan kok, nanti bisa jagain kamu, ya!"
Perkataan Elza tidak membuat Devan merasa tenang. Namun, membuat hati pemuda itu semakin hancur. Karena, dia tahu istrinya tak mengenal dirinya lagi dan hal yang paling menyakitkan istrinya akan menikahi pria lain dalam waktu dekat ini.
Devan semakin erat memeluk pinggang Elza. Membenangkan kepalanya di ceruk leher wanita cantik itu.
Elza yang tidak tahu ada apa dengan Devan. Hanya mampu mengusap puncak kepala dan menepuk punggungnya untuk menenangkan pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Dark [END✔]
FanfictionAku kira kamu mencintaiku dengan tulus, ternyata aku menipu diriku sendiri. ~Elzania Saputri Wijaya "Maaf, aku menyakitimu berkali-kali." ~ Devandra Adiguna Prasetyo Cover SC://Pinterest Start// 19 Februari 2020 ©Apy