Melupakan Kenangan

542 30 4
                                    

Hai, Hai. Assalamu'alaikum.
Apa kabar nih? Semoga sehat selalu ya☺

Bagaimana cerita sebelumnya? 🤭
Semoga suka ya. And kalau gak suka tinggal diskip, okay!

Happy reading📖
Salam hangat, DeZa💙❤

࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇

"Mama ...!"

Suara khas seorang bocah lelaki mengalihkan pandangan seseorang wanita cantik yang langsung tersenyum lebar tak kala menatap kedatangan dua orang pria yang berbeda usia.

"Dimi, jangan berteriak nanti Mama kamu terganggu!"

Pria yang lebih dewasa menegur bocah laki-laki yang tadinya berteriak antusias. Lantas bocah itu mengerucutkan bibirnya karena tak setuju dengan ucapan pria dewasa tersebut yang tak lain adalah Aron Keysha.

"Sudahlah, tidak apa-apa. Kemari, Sayang." Panggilan itu membuat sang bocah kembali menampilkan senyum bahagia. Ia kemudian menghampiri wanita yang tadi memanggilnya.

"Mama, makasih ya udah belain Dimi dari Papa. Mama kapan sembuhnya, Dimi kangen sama Mama."

Bocah yang bernama Dimitri itu berkeluh kesah kepada wanita cantik yang sedang di rawat di rumah sakit. Selang infus masih terpasang di pergelangan tangan kanannya.

Wanita itu lantas tersenyum. Sudah hampir sebulan ia di rawat di sini karena sakit yang tiba-tiba ia derita. Dirinya juga tidak tahu pasti kapan itu dimulai. Namun, dirinya memang mengakui bahwa pernah mengalami hal seperti ini waktu usianya masih sekitar belasan tahun.

Wanita itu yang tak lain adalah Elzania Saputri Wijaya tersenyum cemerlang saat mengusap rambut putranya dengan lembut. Dirinya juga lupa kapan ia bertemu dengan calon suaminya itu, sehingga mereka dapat mempunyai seorang putra yang begitu lucu dan imut. Meskipun, pria itu mengatakan bahwa Dimitri bukan darah dagingnya. Namun, ia tetap menerima Dimitri dan menganggapnya sebagai anak sendiri.

Ketika pertunangan mereka akan dilangsungkan dirinya mengalami koma yang membuat pertunangan itu dibatalkan.

"Mama udah sehat kok, Sayang. Ya kan, Pa? Bentar lagi Mama pulang," balas Elza sembari melirik suaminya yang seketika tersenyum kecil.

Meskipun Elza sedikit aneh saat mengucapkan hal tersebut. Namun, dirinya harus membiasakan panggilan itu agar ia dapat pulih dan mendapatkan sebagian memorynya yang hilang, kenangan bersama Dimitri dan kenangan bersama calon suaminya.

"Iya, Sayang. Tunggu beberapa hari lagi untuk pemulihanmu," jawab Aron sembari mendekat ke brangkar tempat Elza dirawat.

"Mama cepat sembuh, ya. Dimi selalu doain Mama sama Tuhan biar Mama diberikan kesembuhan," ucap Dimitri lagi dengan raut wajah yang bersungguh-sungguh.

"Iya, Sayang. Terima kasih atas do'anya," balas Elza sembari mengecup pelan pipi Dimitri.

"Apakah kau sudah makan siang?" Pertanyaan itu berhasil menarik perhatian Elza yang sedang memeluk Dimitri. Bocah itu langsung naik ke tempatnya berbaring dan meminta untuk dipeluk.

"Iya." Jawaban itu terdengar dingin dan asing membuat Aron merasa tidak nyaman mendengarnya.

Dirinya berhasil membuat sebagian kenangan Elza menghilang, dan sekarang wanita itu mempercayai bahwa mereka telah menjalin sebuah hubungan. Meskipun, dirinya adalah seorang single Dady. Akan tetapi, Elza menerimanya dengan senang hati.

Dirinya juga telah mengatakan bahwa mereka akan melangsungkan pertunangan yang tertunda akibat dirinya jatuh koma sebulan yang lalu. Ia tak menyesali telah melakukan hal tersebut karena sekarang, Dimitri telah bahagia mendapatkan seorang ibu pengganti.

Love In The Dark [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang