Hai, Hai. Assalamu'alaikum.
Apa kabar nih? Semoga sehat selalu ya☺Bagaimana cerita sebelumnya? 🤭
Semoga suka ya. And kalau gak suka tinggal diskip, okay!Happy reading📖
Salam hangat, DeZa💙❤࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇
Di sebuah kamar, seorang wanita tampak diam membisu dengan ekspresi yang penuh kebingungan, tetapi sedetik selanjutnya ia langsung memukul-mukul kepalanya sembari merancau.
"Kenapa ingatanku harus hilang?" tanyanya sembari memukul-mukul kepalanya sekuat tenaga.
"Kenapa?! Elza nggak mau seperti ini, Ya Allah!" Tangisnya perlahan pecah sembari masih memukul-mukul kepalanya berharap dengan begitu ia bisa mengingat semuanya kembali.
"Ma, Elza nggak mau seperti ini, Elza mau pulih lagi seperti dulu," katanya sembari masih memukul-mukul kepalanya semakin membabi buta.
Sementara itu, Devan yang baru saja datang ke kamar sang istri begitu panik melihat wanitanya memukul-mukul kepalanya begitu membabi-buta, pria tampan itu langsung menghentikan aksi sang istri.
"Devan lepasin, brengsek! Kau dan Aron sama saja kalian menghancurkan hidupku," ucapnya sembari terisak-isak. Devan yang mendengar suara tangis sang istri sangat tersiksa karena baru kali ini ia mendengar tangis pilu istrinya itu. Dia tak tahu ingin menyalahkan siapa atas kejadian ini.
Devan memeluk Elza yang berontak, dia tak bersuara sedikitpun, menunggu Elza tenang terlebih dahulu.
"Elza nggak mau seperti ini, Elza mau pulih," ujarnya dengan nada pilu, air mata membekas di pipi mulusnya.
Suara Elza lambat laun melemah, Devan yang menyadari hal tersebut memeriksa kondisi sang istri yang ternyata sedang pingsan. Devan langsung saja menepuk pipi sang istri untuk segera sadar.
"Elza, Sayang ... bangun, Elza!" Devan berusaha menyadarkannya. Namun, tetap saja tak ada respon yang diberikan oleh Elza wanita itu terkulai lemas dalam pelukannya, Devan kemudian menggendong sang istri ala bridal style kemudian membawanya keluar untuk dibawa ke rumah sakit.
Di saat Devan telah mencapai ruang tamu, di sana mertuanya dan orang tua Aron langsung saja panik melihat Devan yang menggendong Elza dalam keadaan tak sadarkan diri.
"Ya Allah, Elza kenapa, Nak?" tanya Shinta khawatir saat melihat putrinya yang pingsan.
"Elza pingsan Ma, mungkin psikisnya terganggu ketika menerima informasi yang tiba-tiba ini, dan Elza sejatinya tak menerima semua ini," tutur Devan pelan kemudian meminta bantuan kepada sang mertua untuk menyetir mobil.
"Astaga, ayo segera bawa Elza ke rumah sakit!" pinta Amira yang ikut panik karena melihat Elza tak berdaya.
Mereka semua mengangguk, kemudian keluar dengan tergesa-gesa menuju rumah sakit milik keluarga Keysha. Sedangkan Amira, menghubungi Aron dan juga Nic untuk datang ke rumah sakit karena Elza pingsan.
Saat ini, Devan begitu panik dengan kondisi istrinya, ia mengusap selalu telapak tangan sang istri yang bertujuan memberinya kehangatan, serta selalu membisikan kata maaf dan menyuruhnya untuk bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Dark [END✔]
FanficAku kira kamu mencintaiku dengan tulus, ternyata aku menipu diriku sendiri. ~Elzania Saputri Wijaya "Maaf, aku menyakitimu berkali-kali." ~ Devandra Adiguna Prasetyo Cover SC://Pinterest Start// 19 Februari 2020 ©Apy