Kamu Menerimanya?

1.5K 68 5
                                    


Hai, hai. Assalamu'alaikum.
Gimana part sebelumnya? 🤭
Moga suka ya, kalau ga suka tinggal diskip.

Semoga selalu suka sama ceritanya DeZa, jangan lupa tinggalin jejak ya. 🥰❤

Salam hangat DeZa ❤💙

Happy reading yeorobun 📖

࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇

Setelah tadi pagi aku sarapan disuapi oleh Devan. Sesuai janjinya dia mengajakku jalan-jalan. menjajah souvernir Bali yang sangat digemari itu. Seharian kami hanya berbelanja dan Devan tak pernah melepaskan tautan tangan kami. Ketika aku bertanya, apakah kita harus membeli ini? Apakah ini cocok untuk Mama, atau ini cocok untuk Dinda? Dia hanya mengiayakan pertanyaanku kemudian mengacak rambutku. Entah kenapa dengannya. Akan tetapi, selepas dari itu, Devan sangat perhatian padaku. Devan selalu mengingatkanku untuk makan jika aku tidak mengingat jika perut rataku ini belum terisi.

Devan selalu menemani di mana pun aku ingin pergi. Dia seperti supir pribadiku saja. Ketika aku marah dia tak akan pernah balas marah dia hanya tersenyum dan mengacak-acak rambutku pelan.

"Kamu mau makan siang apa, Sayang?" tanyanya tiba-tiba. Hari ini kami baru saja berbelanja. Entah kenapa aku sangat senang mendengar pertanyaannya.

"Em, terserah kamu di mana, asal jangan seefood ya, aku sangat tidak menyukainya," jawabku jujur. Aku sangat benci makanan dari laut itu. Entah apa sebabnya intinya aku tidak suka. Apa lagi ikan, oh aku tidak akan memakannya jika tersisa makhluk itu saja untuk dimakan. Aku tidak suka dengan baunya yang amis. Jika di restoran ada yang pesan menu demikian aku akan menyuruh asistenku untuk menanganinya.

Pernah sewaktu aku kuliah dulu. Temanku tidak memberi tahu jika makanan yang kami pesan ada ikannya. Langsung saja aku muntahkan semua isi perutku. Sampai-sampai aku dilarikan ke rumah sakit karena tak berhenti muntah. Dua hari lamanya aku dirawat di rumah sakit,dan itu hanya karena makhluk yang bernama ikan tersebut. Jadi, Mama tidak pernah memasak ikan lagi, karena takut aku memakannya.

"Baiklah, ayo kita pergi," imbuhnya sembari menarik tanganku lembut. Senyuman Devan yang menenangkan membuat bbibiku tak tahan untuk mengulas senyum.

Apakah sikap Devan akan seperti ini selamanya? Apakah dia akan tetap bersamaku atau tidak? Aku tahu ini hanya perjodohan pasti jika dia ada kesempatan dia akan meninggalkan ku. Entahlah aku tak ingin terlalu memikirkannya.

Devan memilih restoran yang juga terkenal di Bali yang berlokasi di Nusa dua yakni Tamarind Kitchen & Lounge restoran ini berlokasi di tepi pantai yang indah, bangunan yang terbuat dari struktur dan anyaman bambu siap memanjakan mata para pengunjungnya. Restoran ini salah satu restoran terkenal di pulau Dewata Bali

 Restoran ini salah satu restoran terkenal di pulau Dewata Bali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love In The Dark [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang