Aku sudah menikah

1.1K 61 8
                                    

Hai, Hai. Assalamu'alaikum.
Apa kabar nih?

Bagaimana cerita sebelumnya? 🤭
Semoga suka ya. And kalau gak suka tinggal diskip, okay!

Happy reading yeorobun📖
Salam hangat, DeZa💙❤

࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇

Sesuai rencana kami tadi siang, malam ini aku dan Devan ke luar untuk mencari angin. Baru kali ini aku ke luar malam dengan status yang telah berubah yakni seorang istri. Kulirik Devan yang sedang menyetir dengan menggenggam tanganku, sesekali juga ia menoleh dan tersenyum ke arahku.

Ada baiknya moment ini aku abadikan dan mengirimkan padanya.
Aku mengambil ponsel kemudian
membidik agar menemukan posisi yang pas.

Cekrek!

Hasilnya lumayan juga. Haha, jika dia melihat ini, aku takut dia makin mengila. Ha! Memikirkannya saja sudah membuatku senang. Siapa yang terlebih dahulu menciptakan api? Dia pikir aku takut padanya? Oh, tidak akan.

Aku menoleh ke arah Devan sembari tersenyum kecil ia tak bertanya kenapa aku memfoto tangan kami. Sebagai ganti dia hanya tersenyum simpul dan kembali fokus menyetir.

Aku kemudian mulai mengetikkan sesuatu dan mempost foto tersebut ke beranda aplikasi biru tersebut. Bukan apa-apa, aku hanya ingin mempostingnya di twitter-ku, mungkin saja si pelakor diam-diam mengikuti Twitter-ku jadi dia akan merasa kesal ketika melihatnya.

Tak berapa lama, postinganku dibanjiri komentar, salah satunya komentar dari karyawanku.

@ra_zahra12

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@ra_zahra12

Wah, mesrahnya. Mau jalan-jalan ya, Za?

Aku tersenyum saat membaca komentar dari salah satu karyawanku, Zahra. Kulepas perlahan tanganku dari genggaman Devan kemudian mulai membalas komentarnya.

Aku tersenyum saat membaca komentar positif dari n
Setelahnya aku kembali meraih tangan Devan untuk kugenggam rasa hangat selalu menjalar kala tangan kami saling bersentuhan.

"Kita ke restoran kamu ya," ujarnya tiba-tiba.

"Eum, boleh. Sekalian kita makan malamnya di sana," balasku sembari tersenyum.

"Ok."

Tak berapa lama akhirnya kami sampai di restoranku. Ya, restoran Permata Wijaya, hampir mirip dengan nama perusahaan Ayah. Aku sangat senang dengan nama itu seakan aku adalah putri yang harus dijaga bak permata, tapi tanggung jawab itu telah beralih ke tangan pria yang berdiri di depanku sekarang ini.

Love In The Dark [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang