"Kelas hari ini selesai. Sampai jumpa." Mr.Andrews mengakhiri kelas dan melangkah keluar. Lebih dari separuhahasuswa bergerak cepat mengikutinya. Berpindah ke kelas selanjutnya
Stefanie membereskan barangnya. Ia kemudian berdiri dan diikuti dua orang temannya. Kelas terakhirnya telah selesai dan dia lapar. Dia ingin segera ke restoran tempatnya bekerja. Catherine biasanya menyiapkan cemilan untuknya. Wanita itu bilang saat melihat Stefanie membuatnya teringat anaknya yang dulu kuliah, dan sekarang dia bekerja di Boston.
Thomas Collage di Waterfille berada di sebelah barat Winslow yang hanya di pisahkan oleh sungai Kenbeck. Jika di Winslow adalah pedesaan, maka Waterfille merupakan peradaban kota meskipun tidak sepadat di LA atau New York. Semua fasilitas yang diperlukan ada di sini. Seperti Mall, Restoran cepat saji populer,hingga hotel bintang lima.
Stefanie tertarik untuk mempelajari bidangmg seni teater dan Drama.
Pengalaman bermain film bersama Daniel juga mejadi nilai tambahan bagi Stefanie.
Dosen yang memberinya latihan intensif berjumlah lima orang. Ia menemui masing-masing dari mereka minimal lima jam dalam seminggu. Beberapa sangat ramah dan sisanya cukup galak. Stefanie merasa sedih ketika memikirkan dia akan berhenti bekerja karena kesibukan kuliah yang semakin menguras waktu dan tenaganya. Dia menyayangi Robert dan Catherine, juga teman-temannya meskipun mereka terkadang aneh.Di Maine dia memiliki kehidupan yang normal. Bahkan dia juga memiliki teman-teman yang normal. Dia tidak harus merancang kebohongan demi menutupi identitasnya, tidak ada rasa was-was aksn diikuti paparazzi, bahkan dia diterima dengan baik tanpa ada yang merasa tersaingi. Stefanie merasa dia benar-benar menjadi manusia sekarang.
Ngomong-ngomong, bagaimana kabar Darwin dan Courtney? Dia pergi tanpa memberitahu mereka, pasti mereka bingung dan khawatir. Bagaimanapun juga mereka adalah orang pertama yang dia panggil teman. Stefanie ingin menghubungi mereka, tetapi itu hanya akan membuat Daniel menemukannya. Dia juga telah menghapus akun media sosialnya demi menghindari berita tentang Daniel.Stefanie menghela napas panjang. Bagaimana kabar pria itu sekarang? Apakah dia masih bersama Audrey?
Stefanie melakukan apa saja demi mengalihkan pikirannya dari bayangan Daniel dan Audrey yang bermesraan. Membaca buku dari perpustakaan, mencari referensi, membuat laporan, hingga menulis cerita di situs webnovel berbayar. Semua dia lakukan agar bisa terbebas dari bayang-bayang ingatan tentang Daniel. Meskipun seringnya setiap malam dia merindukan pria itu. Sepertinya dia dikutuk hanya mencintai Daniel.
Ponsel Stefanie berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Entah mengapa suara dan getarannya seolah begitu keras seperti panggilan yang harus segera dijawab. Stefanie mengambilnya dari dalam tas dan melihat nama Alina.
"Halo?"
"Halo Stefanie?" Suara Alina terdengar ragu.
"Iya, ada apa Al?"
"Begini, uhm... bisakah kau segera ke sini? Ada seseorang yang mencarimu."
Stefanie mengernyitkan alisnya. "Siapa?"
"Dia... dia tidak mau memberitahukan namanya. Dia bilang akan menunggumu sampai kau datang tidak peduli berapa lama."
Stefanie masih berpikir, mengingat siapa orang yang dia temui akhir-akhir ini dan dia yakin tidak sedang membuat janji bertemu dengan seseorang.
"Baiklah Al. Aku akan segera kesana."
....
Saat Stefanie datang Alina menyambutnya dengan raut wajah khawatir. Sementara Jasmin disisi lain, Entahlah, wajahnya tidak terbaca. Jelas, dia peduli pada Stefanie, tapi dilihat dari caranya menatap, dia seperti mendapat bahan baru untuk menggodanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Girl 🔞
RomanceVersi lebih rapi dan enak di baca ada di My Girl. Sengaja tidak diedit karena sudah ditulis ulang 😁✌️ karena mau hapus di larang oleh pembaca pertama 😂🤣 WARN ! : - ADULT ROMANCE - AGE GAP - SENSITIVE ISSUE - EXPLICIT Highest Ranks : #1 di kateg...