Second Premier.

1.3K 76 0
                                    

Kamera berkedip menyilaukan pandangan.  Daniel dan Stefanie tiba di tempat acara premier film baru mereka. Tangan Daniel melingkari pinggang Stefanie. Menjaganya agar tetap tenang karena Stefanie tidak terbiasa dengan keramaian.

Sesekali mereka harus menjaga jarak karena para fotografer menginginkan untuk mengambil gambar mereka secara individu.
Stefanie mendapat banyak pujian untuk gaun dan riasannya.  Dan semua ini berkat campur tangan Simon dan Jeanny. Mereka begitu antusias ketika Daniel meminta mereka untuk menantunya. Simon menyukai Stefanie karena dia terlihat bagus dengan baju apapun yang dia pakaikan, sehingga dia bersemangat mendesain baju untuknya. Sedangkan Jeanny  suka menyentuh kulit Stefanie yang menurutnya sangat halus seperti kulit bayi.

Daniel meraih tangan Stefanie ketika mereka akan masuk ke gedung teater.

"Kepalaku sakit." Stefanie bergumam dan menempelkan wajahku ke dada bidang Daniel.

Tangan Daniel menepuk pelan pucuk kepala Stefanie. "Sudah beberapa kali aku katakan padamu untuk minum obat sakit kepala" 

Stefanie menghela napas pelan. "Aku tahu." Ayo kita nonton film ini dan pulang."

Seperti pemutaran perdana lainnya, acara ini juga akan dihadiri aktor dan aktris yang terlibat dalam film.  Daniel adalah orang yang paling ditunggu kehadirannya mengingat dia adalah pemeran utama. Selain itu dia juga melihat beberapa pemeran pendukung juga seniman yang membantu dalam pembuatan film. Maka tak heran dia juga melihat lawan mainnya, Arthur Frost yang baru tiba menerima begitu banyak teriakan dari penggemar yang mayoritas adalah remaja putri.
Pandangan mata Stefanie dan Arthur sempat bertemu sebentar.  Dilihat dari ekspresi yang dia perlihatkan Arthur tidak sepertinya melupakannya, Stefanie juga ingin menyapa dan mengucapkan terima kasih karena dia telah membantunya setiap kali menemui kesulitan berakting.

Stefanie ingin meminta izin pada Daniel untuk menemui Arthur sebentar, namun pria itu lebih dulu menarik lengannya dan membawanya pergi.

"Filmnya akan segera di putar."

...

Stefanie tidak percaya apa yang dia lihat di layar. Durasi yang berjalan belum sampai sepuluh menit tetapi dia sudah terpana. Ada rekaman drone di atas Verona yang menunjukkan klip pendek kota yang indah itu bersama dengan alunan musik piano yang menenangkan.

Pra-kredit yang dimainkan muncul di rekaman drone. Sebuah pesawat terbang di atas langit kemudian musik tiba-tiba beralih ke lagu rock yang keras. Sebuah mobil muncul di layar dan judul film terlintas.

"Sweet William"

Dibintangi oleh : Daniel Parker, Stefanie Parker, Audrey Ferguson dan Artur Frost.

Stefanie memandang Daniel dan dia tersenyum padanya. Ketika  melihat kembali ke layar,  Wajah  muda yang di perankan oleh Arthur muncul di layar.  Dia memiliki memar hitam di rahang dan pipinya. Wajah itu terlihat sangat sedih dengan membawa kesedihan dan rasa sakit yang terpancar dari sorot matanya. Namun beberapa detik kemudian wajah itu berubah penuh dendam dan amarah lalu di susul oleh tawa mengerikan seperti psikopat.

Arthur memainkan perannya dengan sangat baik. Stefanie tak berhenti memuji didalam hatinya. Dia adalah aktor hebat yang dia lihat setelah Daniel Parker.

Kemudian karakter yang dia perankan muncul di layar.
Sangat aneh melihat dirinya sendiri berperan sebagai orang lain. Dia tidak melihat dirinya sendiri di mana pun. Kepribadian Stefanie hilang begitu saja dan William telah mengambil alihnya di layar. Pencahayaannya juga berbeda dari saat mereka merekamnya, semuanya menjadi lebih cerah dengan kontras yang lebih sedikit. Adegan di layar sangat dramatis. Matahari sore mengalir melalui jendela dan memberikan cahaya keemasan pada setiap siluet yang memperdalam gambar.

His Girl 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang