Pada hari yang telah di tentukan di akhir pekan, Stefanie datang ke Cafe untuk menemui Audrey.
Dia harus mencari tahu tentang berita yang melibatkan Daniel dan juga tentang Juliana Michelle. Dari mana Audrey tahu tentang wanita itu dan sebanyak apa yang dia ketahui.Dengan mengenakan berupa atasan black vest dan flower-shirt serta celana panjang berwarna putih dan sneakers. Dia tidak mau mengambil resiko Daniel marah padanya. Dia juga lebih memilih membawa tas model ransel kecil agar tidak merasakan pegal di sebelah pundaknya. Stefanie berjalan kaki dari Apartemen Daniel dan menaiki kereta bawah tanah sekitar 20 menit, tibalah dia di sebuah bangunan. Dia mendongak ke atas dan melihat yang bertuliskan El Nuevo terbentang di atas pintu Cafe. Di pintunya tertulis 'Aperto ' yang Stefanie tahu memiliki arti buka.
Tempat ini memiliki konsep rumah kaca. Orang yang melihatnya pertama kali mungkin bertanya-tanya apa yang ada di dalam bangunan itu hingga mereka melihat warna palet abu-abu, beige, dan biru yang sederhana. Dengan sedikit sentuhan batu dan emas sehingga tetap memberi kesan elegan meskipun dapat dikunjungi semua kalangan.
Cafe ini terlihat ramai. Hampir semua meja telah ditempati pengunjung. Memang tidak ada yang meragukan bahwa Cafe ini dimiliki oleh Audrey Ferguson. Mereka hanya tidak tahu jika Audrey tidak sebaik yang mereka lihat.
Saat Stefanie masuk, dia di sambut oleh dua orang berbadan tegap yang memperkenalkan diri Sebagai bodyguard. Mereka langsung mengantarnya menemui Audrey yang sudah menunggunya di salah satu ruangan khusus di cafe itu. Bukan tempat yang privat, mungkin hanya tempat yang disediakan khusus untuk Audrey jika sedang berkunjung.
Audrey duduk di kursi sofa berbahan kulit yang dipastikan sangat mahal. Sesuai dengan tempat ini, dia juga terlihat elegan dengan mengenakan blazer panjang berwarna coral yang dipadukan dengan dress putih selutut masih memperlihatkan kaki jenjang yang mengenakan sepatu Alexander McQueen, dia melengkapinya dengan tas Chanel edisi terbatas dengan warna senada sehingga dia tetap membawa Citra selebriti miliknya. Mungkin dia ingin terlihat sama dengan konsep kafe miliknya. Aroma parfumnya menguar sangat kuat memenuhi ruangan.
"Duduklah"
Audrey berkata sambil menunjukkan gesture untuk mempersilahkan tamunya duduk. Stefanie duduk di hadapannya, mengamati
"Apa kau mau memesan makanan sebelum bicara ?"
Audrey bertanya yang hanya di jawab gelengan oleh Stefanie. Sekalipun makanan di cafe ini teelihat lezat pasti akan terasa tidak enak karena atmosfir yang tercipta dari mereka berdua.
"Tidak perlu."
"Kau memang tidak suka basa-basi ya?"
"Aku tahu kau bukan orang yang memiliki banyak waktu luang."
Audrey mengempukkan bahunya. Tersenyum tanpa makna. "Baiklah."
"Apa yang ingin kau bicarakan denganku ?"
Perasaan sesak langsung menjalar turun ke tenggorokan Stefanie. Kejutan macam apa yang ingin di sampaikannya ? Apakah dia ingin memproklamirkan diri akan merebut Daniel sementara Daniel sudah menolaknya ? Stefanie duduk dalam diam, menunggu pengumuman besar yang akan Audrey sampaikan. Semakin cepat masalah ini selesai akan semakin baik untuk semuanya.
"Seperti yang aku katakan waktu itu, semua ini berjalan terlalu lancar. Keadaan ini terlalu baik dari yang di perkirakan. Tidakkah kau curiga ?"
Entah kenapa perasaan Stefanie semakin tidak nyaman. Daniel mengatakan telah mengurus semuanya, sehingga dia percaya keadaan akan baik-baik saja. Dia berharap pikiran-pikiran buruk yang menghampirinya semua salah. Dia masih ingin mereka bahagia berdua tanpa ada gangguan apapun.

KAMU SEDANG MEMBACA
His Girl 🔞
RomanceVersi lebih rapi dan enak di baca ada di My Girl. Sengaja tidak diedit karena sudah ditulis ulang 😁✌️ karena mau hapus di larang oleh pembaca pertama 😂🤣 WARN ! : - ADULT ROMANCE - AGE GAP - SENSITIVE ISSUE - EXPLICIT Highest Ranks : #1 di kateg...