Stefanie begitu panik ketika mengetahui pelayan itu ternyata satu sekolah dengannya. Dia tidak bisa mengelak ataupun membuat alasan. Dia seperti maling yang tertangkap basah.
"Jangan khawatir. Aku tidak akan memberi tahu yang lainnya. Kau sudah seperti selebriti " Ucap pelayan itu sambil menggoda Stefanie. "Biarkan aku mengambil makananmu "
Setelah mencatat semua pesanan gadis pelayan itu langsung pergi. Stefanie menghembuskan napas lega begitu pelayanan itu pergi. Setidaknya dia harus sedikit berterimakasih karena identitasnya masih aman.
Saat mengira bahwa mereka sudah sendirian seorang lelaki bertubuh besar berjalan menemui mereka.
"Jack !" Daniel berkata dan berdiri. "Kau terlambat!"
"Aku lupa ponselku dan harus kembali ," ucapannya . Pria itu mungkin berusia 40 atau lebih. Dia memiliki jenggot dan rambut panjang yang terawat dengan baik. Daniel kemudian mmemeluknya. "Senang bertemu denganmu lagi" Ucap pria yang bernama Jack itu kemudian memperhatikan sebelah tempat duduk Daniel. "Halo, Stefanie"
"Halo "
Stefanie biasanya tidak malu ketika bertemu orang baru, tetapi mengetahui bahwa Daniel akrab dengan mereka membuatnya gugup.
"Aku yakin Daniel sudah memberitahumu mengapa kita di sini" Dia berkata seraya duduk di sebrang mereka .
"Maaf jika aku tidak memberitahumu sebelumnya, tapi aku yakin kau adalah orang yang tepat untuk peran ini Terlebih lagi sekarang aku melihatmu secara langsung" Jack tampak bersemangat. Aneh sekali, padahal dia baru pertama melihat Stefanie.
"Daniel memberitahuku bahwa kau bisa berakting dengan baik Jadi, bagaimana pendapatmu ?"
Stefanie masih belum bisa memutuskan. Dia bahkan tidak tahu film apa itu. Dan dia belum melihat naskahnya. Dan dia masih khawatir jika dipandang remeh karena dia adalah kekasih Daniel .
Daniel menepuk pundaknya dan tersenyum.
"Aku tidak yakin ..." gumam Stefanie.
"Ayo, Stacy . Kau tahu, kau menginginkan ini. "
Stefanie hanya bisa tersenyum pada dirinya sendiri. Daniel terlalu mengenalnya. Tentu saja dia ingin. Benar, ini adalah impiannya untuk bermain film bersama Daniel . Sebuah peran besar harus dimulai dengan peran yang kecil terlebih dahulu. Dia tahu kemampuan dan pengalamannya tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Daniel.
"Apa yang harus saya lakukan ?" Tanya Stefanie akhirnya menjawab.
Jack tersenyum lebar. "Aku ingin kau memerankan salah satu adegan . Kau sempurna untuk peran itu Tolong katakan ya ! Itu hanya sebuah audisi"
Stefanie memandang Daniel yang tersenyum padanya. Seolah sedang menyemangatinya. Sebelum dia mencuri satu ciuman darinya lagi, dia menoleh untuk menghadapi Jack
"Aku akan mencoba,"
"Bagus !" Simon menjerit dan membungkuk ke depan. Dia memiliki wajah polos tertutup riasan. Bibirnya dicat hitam dan dia memiliki eyeshadow logam tebal di kelopak matanya.
"Aku yang bertanggung jawab atas kostum sehingga kau bisa datang kepadaku kapan saja dengan pendapat atau ide"
"Aku belum mendapat peran itu ..." Ucap Stefani. Dia sedikit tidak nyaman dengan tatapan Simon. Dia mungkin menganggap Stefanie adalah mainan baru untuknya.
Jack mendorong Simon kembali ke kursinya dan menghela napas. "Tenanglah Sedikit "
Daniel mencium kening Stefanie. Dia tahu pria itu sedang tersenyum karena bibirnya sedikit tegang dan dia terus tertawa sendiri. "Stacy " bisiknya. Napasnya hangat di leher putih dan itu membuatnya merinding. "Aku sangat bangga padamu "
KAMU SEDANG MEMBACA
His Girl 🔞
RomanceVersi lebih rapi dan enak di baca ada di My Girl. Sengaja tidak diedit karena sudah ditulis ulang 😁✌️ karena mau hapus di larang oleh pembaca pertama 😂🤣 WARN ! : - ADULT ROMANCE - AGE GAP - SENSITIVE ISSUE - EXPLICIT Highest Ranks : #1 di kateg...