Jet Lag

4.2K 215 14
                                    

"Stacy.. " Bisik Daniel  dan dengan lembut membelai pipi Stefanie. Perlahan dia membuka mata dan menatap pria itu. "Kita mendarat sekitar 2 jam lagi, jadi kau harus makan sesuatu supaya  tidak mual ketika di dalam mobil nanti "

"Berapa lama aku tidur ?" Stefanie bergumam ketika duduk sambil menggosok matanya.

"Kami sedang menonton seri x-man secara berurutan " gumam Jeanny. Dia duduk di kursi besar dengan selimut membungkus tubuhnya dan rambutnya disanggul.  Stefanie melihat ke arah tv dan melihat Hugh Jackman sedang melihat-lihat kulkas di layar.

"Sudah berapa lama kalian menonton ?"

"Kami baru saja mulai menonton x-men 2 " Daniel  menguap. "Ini film keenam kami "

Simon sepertinya sangat  suka menonton film. Dia mencondongkan tubuh ke depan dengan dagunya di telapak tangannya, menatap layar dengan tatapan fokus.  Stefanie  tidak akan mempertanyakannya.

"Hei, Stefani!" Kata Jenny. "Kau mungkin ingin mengganti hoodie itu dengan jaket yang sebenarnya ?"

"Kenapa Memangnya ?" Stefanie bertanya dan  menatap hoodienya.

Jeanny berbalik dan menatapnya dari ujung jari kaki. "Kau akan keluar dari pesawat  "

"Tapi aku mengenakan celana jins skinny berpinggang tinggi dengan t-shirt terselip di bawah " Stefanie protes  dan meraih lengan Daniel.

"Itu sempurna!" Jeanny berkata dan berdiri. Dia telah berganti dengan   skinny jeans dan  mengenakan atasan putih pendek.  "Aku punya jaket hijau yang sangat imut yang cocok dengan sepatumu juga " Dia tersenyum.

"Jika orang-orang menatapku, aku akan marah padamu "  Stefanie bergumam dan melepas hoodienya. Namun saat dia berdiri, Daniel  segera meraih pinggang Stefanie dan menariknya ke arah pria itu, Daniel  memeluk dari belakang. "Apa?" Stefanie bertanya  dan meletakkan tangan di lengan Daniel yang melingkari perutnya.

"Kau  terlihat sangat bagus dengan jins berpinggang tinggi  . Aku ingin memelukmu " Daniel  berbisik di telinga Stefanie membuatnya meremang.

...

Setelah menempuh perjalanan udara selama lebih dari dua puluh jam  akhirnya pesawat mendarat  di  bandara Valerio Catullo Villafranca , Verona, Italia.  Stefanie senang Akhinya kedua kakinya bisa menginjak tanah.  Mereka langsung menuju mobil yang sudah disiapkan di luar bandara.  Sopir itu melambai melalui kaca spion sebelum membuka  jendela yang gelap di antara mereka .  Stefanie merasa bingung,  karena dia  belum pernah ke luar Amerika  sebelumnya,  dan di sini dia berada di benua baru, di negara baru di mana mereka berbicara bahasa yang Stefanie tidak mengerti. Itu  bukan bagian yang paling gila. Stefanie ada di sana untuk syuting  film dengan anggaran besar.
Dia merasa seperti seorang bocah tersesat yang  tidak tahu bagaimana dia sampai di sini.

Stefanie membawa laptopnya agar bisa mengikuti pelajaran secara online sehingga dia tidak akan ketinggalan materi .  Meskipun sekarang dia menjalani homeschooling tapi Daniel tidak ingin Stefanie mengabaikan pendidikan.

Jika dipikir-pikir ini adalah liburan pertamanya ke negara baru, mungkin bahkan bukan liburan. Itu adalah perjalanan kerja. Sekarang dia tersadar bahwa, ini adalah pekerjaan pertamanya.  Membayangkannya saja membuatnya merasa aneh.
Jika dia berhasil dan kesuksesannya berlanjut dia tidak akan menjadi beban untuk Daniel.

Lalu nama apa yang akan mereka tulis dalam teks film ketika menyebut nama Stefanie ?
Apakah nanti orang akan curiga pada namanya ? Tapi Parker adalah nama yang cukup umum bukan?  Dia akan menanyakan hal itu pada Daniel nanti. Dia harus mempersiapkan kisah latar belakangnya jika publik mulai bertanya. 

His Girl 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang