Suasana sekolah ramai dengan para siswa yang berlalu-lalang. Gadis berambut pirang tampak berlari kecil karena mengejar seseorang.
"Kenapa kau lari begitu saja? Apa kau marah padaku ?"
Courtney bertanya sambil meremas lengan Stefanie ketika menuju ke lokernya. Karena terlalu terburu-buru dan takut akan terlambat begitu turun dari mobil Stefanie langsung melesat ke dalam sekolah tanpa memperhatikan orang-orang disekitarnya. Salahkan Daniel yang membuatnya berada di kamar mandi lebih lama dari biasanya.
"Aku hanya sedang terburu-buru. Tidak ada alasan untukku marah padamu."
Courtney mengerutkan kening dan melepaskan lengannya. Masih dengan dandanan Feminim minidress selutut berwarna denim yang dia beri aksesoris ikat pinggang kecil berwarna krem dipadukan flatshoes warna serupa ikat pinggangnya. Memang sudah menjadi gayanya mengingat dia adalah gadis cantik anggota Cheerleaders. Berbeda dengan Stefani yang hanya mengenakan celana sweetpants dengan atasan T-shirt berwarna putih yang dipadukan dengan cardigan berwarna abu-abu serta sepatu sneakers berwarna putih. Rambutnya dia ikat gaya kuncir kuda karena gerah. Pada dasarnya dia memang tidak terlalu memperdulikan penampilan.
Stefanie hanya mau memakai baju yang menurutnya nyaman dan tidak merepotkan saat dia bergerak. Selain itu jika dia berdandan cantik apa lagi sampai memakai baju terbuka seperti Courtney dan yang lainnya, Daniel dipastikan akan mengamuk karena dia tidak suka Stefanie memperlihatkan tubuhnya pada orang lain. Karena itulah dia tidak bercerita tentang kejadian saat wajahnya terkena bola basket .
"Aku dengar dari Darwin , bahwa kau di jemput seorang pria tinggi kemarin. Jadi, siapa pria itu?"
Tanya Courtney yang pada akhirnya membiarkan Stefanie mengambil buku-bukunya.
Sudah dia duga bahwa Darwin pasti tidak akan bisa diam menceritakan kejadian itu. Dia tidak kalah dengan wanita yang suka bergosip.
"Bukan siapa-siapa, Hanya Daniel Parker ..." Jawab Stefanie dengan santai. Dia tidak merasa harus berbohong, lagipula Courtney tidak akan percaya padanya.
" Terserah !" Courtney bergumam dan memutar matanya.
Berhasil seperti dugaan. Kenyataan memang mustahil untuk seorang Daniel Parker meluangkan waktu diantara jadwal yang padat hanya untuk menjemput seorang gadis pulang sekolah.
"Kelas sejarah kan ?" Tanya Courtney, Stefanie mengangguk. Mereka mulai berjalan menyusuri koridor.
Anehnya, gadis pirang itu hanya diam. Hingga Stefanie nyaris menabraknya karena Courtney tiba-tiba berhenti .
"Ada apa?" Stefanie bertanya.
"Apakah kau masih perawan?"
Courtnye bertanya dengan serius.
Stefanie nyaris tersedak ludahnya sendiri saat mendengar pertanyaan itu. Dia berhenti di tengah koridor untuk menatap Courtney.
Apakah dia serius bertanya tentang hal itu ? Kenapa dia seperti itu? Terutama di tengah koridor yang ramai. Sementara Courtney terus menatap dengan ekspresi serius yang masih sama.
"Kenapa kau bertanya seperti itu ?"
Dia tergagap dan mulai berjalan lagi. Bisakah orang lain datang dan membawa bocah ini pergi ?
"Aku ingin tahu."
"Kenapa kau ingin tahu ?"
"Karena aku penasaran."
Stefanie memutar bola matanya malas. Courtney tidak akan berhenti mengikutinya jika tidak mendapat jawaban yang diinginkan.
"Kau Serius ingin tahu ?" Tanya Stefani masih ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Girl 🔞
RomanceVersi lebih rapi dan enak di baca ada di My Girl. Sengaja tidak diedit karena sudah ditulis ulang 😁✌️ karena mau hapus di larang oleh pembaca pertama 😂🤣 WARN ! : - ADULT ROMANCE - AGE GAP - SENSITIVE ISSUE - EXPLICIT Highest Ranks : #1 di kateg...