I Started This

25.7K 632 18
                                    

Hallo.. Terimakasih sudah mampir 😁
Saya ingatkan kalau ini adalah cerita pertama hasil dari eksperimen saya 🤣 jadi mungkin kedepannya akan ada typo, kata hilang atau kalimat rancu yang kurang enak di baca 😁

Untuk versi lebih rapi dan enak di baca ada di My Girl yaa 😁

Yang ini tidak saya edit atau direvisi karena sudah di tulis ulang..😊

Sebenarnya cerita ini mau saya hapus tapi di larang oleh pembaca pertama 😂🤣

Jadi kalau masih mau baca ya silahkan .. tapi maaf kalau tidak nyaman ya 😁✌️

Ok itu saja pesan dari saya..
Terimakasih 😁
..

Untuk kabar dan info cerita lain bisa ketemu saya di IG : @msshinkii 😁
.
.
.
.

Daniel dan Stefani  pulang ke rumah dengan gaun baru yang  cantik . Dia menggantungkan baju itu  di pintu  kamarnya  kemudian melompat ke sofa untuk mengistirahatkan dirinya sejenak. Daniel telah menjelaskan bahwa dia mengambil baju mereka dalam perjalanan saat menjemputnya jadi mereka tidak harus putar balik arah saat pulang. 

Stefani lega tidak ada yang mengenali Daniel disekolah .  Satu-satunya kekacauan yang terjadi adalah kejutan yang pasti mereka  berikan pada Darwin ketika mereka tiba-tiba berlari keluar dari sekolah dengan terburu-buru. 

Stefanie berbaring di atas sofa yang lembut, meregangkan kaki dan punggungnya. Dia ingin bersantai sebentar sebelum tiba waktu makan malam.   

Terdengar suara pintu kamarnya terbuka, siapa lagi pelakunya jika bukan Daniel,  mengingat tidak ada orang lain yang tinggal di rumah ini selain mereka berdua. Dia ikut naik ke  atas sofa yang di tempati Stefani  merangkak ke dadanya  dan menjatuhkan  berat badannya di atas tubuh adiknya .

"Dan !"  Pekiknya terengah-engah dengan suara serak, seperti  tercekik.

Daniel  menoleh dan memperhatikan perjuangan adiknya untuk bernapas akhirnya  menyingkirkan  tubuhnya  dari Stefani.  Sebagai gantinya Pria berambut pirang itu mengambil tempat  di sampingnya dan meletakkan kepalanya di pundak Stefani .  Ketika  merasa paru-parunya kembali penuh dengan udara  Stefani menghela napas lega.

Bukan hal yang mengejutkan  jika Daniel  tidak melepaskannya . Dia hanya suka mengganggu Stefani . Mengganggu adiknya  adalah hobi  favoritnya. Dia jelas yang dominan dalam hubungan mereka , tetapi Stefani  menginginkannya seperti itu. Sebagian dirinya benar-benar senang tunduk pada pria itu.

Stefani menyukainya ketika Daniel menindihnya dan bergulat dengannya. Dia menyukainya, ketika Daniel memberinya gigitan yag dapat membuatnya gemetar.  Meskipun ada bagian lain -lebih kecil- dari dirinya membenci dominasi Daniel. Dia terkadang menjadi sangat posesif dan membutuhkan.

Daniel kembali merangkak mendekat ke wajah Stefani dan mengurungnya diantara dua lengan kokohnya . 

Dia membungkuk untuk menciumnya  dan Stefani dengan senang hati membiarkannya menempelkan bibirnya ke bibir Daniel.  Ketika dia meletakkan tangan di lehernya, menariknya lebih dekat untuk membuat ciuman itu lebih dalam.

Suara desahan memenuhi kamar itu. Peluh mereka menetes deras. Tak peduli dengan pendingin ruangan yang dihidupkan dengan suhu terendah. Suasana semakin memanas karena desahan yang tek berhenti keluar dari mulut sang wanita.

Membuat sang lelaki semakin bersemangat mengeksplorasi tubuh wanitanya.  Daniel masih asik melumat dan menciumi setiap inci tubuh Stefani . Mulai dari wajah putihnya menuju bibir lembut yang tak henti-hentinya mengeluarkan desahan manis.

His Girl 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang