Stefanie merasa gelisah. Bahkan dia sampai berkeringat dingin karena panik. Berbaring di sofa juga tak membuatnya nyaman . Kepalanya berdenyut . Jantungnya terus berdebar kencang .
Daniel sedang berada di dapur. Entah apa yang sedang dia masak .
Hari ini dia akan bertemu wanita itu untuk pertama kalinya. Stefanie tidak tahu apa yang harus dia lakukan saat mereka bertemu nanti ? Apa yang harus dia katakan ? Bisakah dia tetap bersikap tenang ?
"Dan.. !" Stefanie berteriak sambil berjalan mendekati Daniel.
"Apa?"
"Apa yang harus aku lakukan ?"
" Bersikap saja seperti biasa "
Daniel masih menjawab tenang . Tangannya masih mengaduk sesuatu di dalam wadah plastik.
"Apakah aku memanggilnya ibu ?"
"Tidak," kata Daniel tanpa ragu. Kemudian dia dengan canggung menggumamkan sesuatu sebelum berbicara lagi.
"Aku ... maksudku ... jika kau mau.. "
"Apakah aku harus memeluknya?"
"Kau bertanya pada orang yang salah!"
"Orang seperti apa dia ?"
"Aku tidak tahu "
"Tapi kau mengenalnya "
"Itu 16 tahun yang lalu "
"Bagaimana jika aku tidak menyukainya?"
"Kalau begitu aku akan bahagia "
Ketukan di pintu mengganggu pembicaraan mereka. Daniel menghentikan pekerjaannya di dapur dan semuanya menjadi sunyi. Stefanie merasakan jantungnya berdebar semakin kencang.
"Stacy .. Buka pintunya!"
Stefanie meraih tangan Daniel . Dan kemudian merengek.
"Kau saja buka pintunya "
"Aku tidak mau membuka pintu!" Dia mendesis kembali.
"Baiklah, kalau begitu aku tidak akan melakukannya " Jawab Stefanie masih tetap di pendirian awal.
Daniel meraih pinggang Stefanie dan menariknya ke dalam ciuman yang dalam. Dia menggigit bibirnya untuk membuka celah agar bisa mengeksplorasi lebih jauh.
"Apa yang kau lakukan?" Stefanie bergumam saat mengakhiri ciuman mereka
"Aku tidak menyentuhmu sepanjang malam . Aku harus mengisi bateraiku . "
Ucap Daniel menyeringai dan menampar pantat Stefanie sebelum berjalan pergi untuk membuka pintu, membuat Stefanie merasa bingung . Daniel belum pernah menampar pantatnya eperti itu sebelumnya.
Stefanie menyelinap di belakangnya dan mengikutinya berjalan ke pintu, bersembunyi di balik punggung Daniel.
Perjalanan terasa begitu jauh dan lebih lama dari yang sebenarnya. Setiap langkah terasa berat seperti berjalan di sungai yang berarus deras. Wanita itu sudah menunggu di pintu agak lama dan rasanya tidak sopan meninggalkannya di sana . Daniel menarik napas panjang dan membuka pintu.
Seorang wanita pirang bermata abu-abu berdiri di depan pintu. Bibirnya dicat merah dan dia memakai eye shadow yang berkilau. Tubuhnya kurus dan dia mengenakan gaun ketat yang cocok dengan lipstiknya.
Stefanie masih berdiri bersembunyi di belakang Daniel dan menatapnya melewati bahunya. Dia tersenyum dan memerah pada Daniel.
Stefanie hanya mengerutkan kening dan memutar matanya . Apa yang dia pikir dia lakukan? Mencoba mencuri kekasihnya ?
KAMU SEDANG MEMBACA
His Girl 🔞
RomanceVersi lebih rapi dan enak di baca ada di My Girl. Sengaja tidak diedit karena sudah ditulis ulang 😁✌️ karena mau hapus di larang oleh pembaca pertama 😂🤣 WARN ! : - ADULT ROMANCE - AGE GAP - SENSITIVE ISSUE - EXPLICIT Highest Ranks : #1 di kateg...