Jam pelajaran akhirnya selesai. Entah kenapa waktu berjalan begitu lambat dari biasanya. Segera setelah keluar dari kelas, Stefanie langsung meraih ponselnya. Dia menyalin nomor itu lagi dan melakukan pencarian di internet. Garis biru bergerak perlahan di layar.
"Ayolah.." Dia bergumam dengan rasa tidak sabar.
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya proses pencarian pun selesai. Dia langsung mengklik tautan pertama yang menunjukkan pemilik nomor yang sebenarnya .
Juliana Michelle berumur 40 tahun. Tinggal di New York City.
Stefani mengernyitkan alisnya. Dia belum pernah mendengar nama itu sebelumnya. Dia kembali membuka pesan teks itu lagi dan membacanya berulang-ulang.
"Apakah Daniel Parker merawatmu dengan baik ?"
Dia melihat keyboard di layar. Perasaan ragu mulsi menyerangnya . Apakah membalas pesan itu merupakan ide yang bagus? Apakah orang itu adalah seseorang yang mencoba memerasnya ? Keingintahuannya mengambil alih dan Stefanipun mulai mengetik.
"Anda siapa ? Apakah saya mengenal anda ?"
Begitu yakin dengan apa yang dia tulis dia langsung memencet opsi kirim.
"Kita akan terlambat ke kelas jika tidak bergegas. Aku perlu mengambil buku-bukuku dan aku juga tidak melihatmu membawa barangmu." Ucap Courtney menyadarkannya dari lamunan .
"Ayo cepat !" Dia kemudian menarik tangan Stefani untuk segera menuju ruang kelas.
"Oh, baik."
...
Stefani menggeram kesal. Juliana Michelle itu belum membalas pesannya dan dia mulai gelisah.
Meja di kantin sekolah tampak penuh dengan siswa. Darwin duduk di hadapannya dengan burger dan susu, sementara Stefanie menyendok mangkuk salad pasta. Courtney tidak bergabung bersama mereka karena ketua grup cheerleaders memanggilnya. Garpu plastik berwarna krem , cocok dengan balutan di gelas plastik kecil di sampingnya.
Matahari musim panas menyinari sekolah. Stefanie mungkin akan menikmatinya jika bukan karena fakta wanita yang bernama Julianna Michelle yang misterius itu mengirim pesan padanya. Stefanie benar-benar tidak tahu, apakah dia semacam paparazzi?
Paparazzi macam apa yang bisa menemukan nomer anak sekolah dengan mudah ?" Terutama dia adalah anak yang kakak laki-laki nya seorang selebriti dan karenanya memiliki nomor rahasia.Daniel memastikan agar Stefanie tidak diketahui oleh media sama sekali dan sejauh ini wajah atau namanya belum pernah muncul di artikel manapun. Daniel juga selalu merahasiakan identitasnya jika mereka pergi bersama. Keberadaannya pun juga tidak diketahui publik. Setiap kali dia dan Daniel pergi bersama, Stefanie selalu mengenakan atribut penyamaran.
Lalu bagaimana mungkin orang asing bernama Julianna ini mendapatkan nomornya dan bagaimana dia tahu bahwa Stefanie tinggal bersama Daniel ? Dia memeriksa pesan itu lagi. Secara teknis dia tidak mengatakan bahwa wanita itu tahu bahwa Stefanie tinggal bersama Daniel , tetapi dia benar-benar membuatnya terdengar seperti dia tahu tentang hubungan mereka.
"Kenapa kau terus melihat ponselmu seperti itu?"
Kata Darwin yang memperhatikannya.
"Apa maksudmu ?" Jawabnya dengan gugup sambil terkekeh berusaha agar tidak terlihat mencurigakan. Kemudian meletakkan kembali ponselnya di atas meja.
"Kau terus memandangi ponselmu seolah-olah baru saja membaca tentang kiamat zombie." gumamnya."Kau aneh."
Apa dia tidak salah dengar ? Darwin menyebutnya aneh ? Mungkin dia harus memberi Darwin kaca yang besar agar anak itu sadar siapa yang aneh sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Girl 🔞
RomanceVersi lebih rapi dan enak di baca ada di My Girl. Sengaja tidak diedit karena sudah ditulis ulang 😁✌️ karena mau hapus di larang oleh pembaca pertama 😂🤣 WARN ! : - ADULT ROMANCE - AGE GAP - SENSITIVE ISSUE - EXPLICIT Highest Ranks : #1 di kateg...