ASRI

4.1K 339 11
                                    

Bel pulang berbunyi beberapa menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Bel pulang berbunyi beberapa menit yang lalu. Siswa kelas 12 ipa mulai sepi. Semua siswa kebanyakan sudah pulang, dan ada beberapa siswa yang masih mengikuti kegiatan diluar pembelajaran, contohnya osis, seni sastra dan basket.

Kelas 12 ipa A sudah mulai kosong. Menyisakan reli dan geni yang terdiam di meja mereka. Pandangan mereka kedepan lurus kosong. Mereka sedang berbicara dengan pikiran mereka sendiri-sendiri.

"Menurut lo lucu ga sih kalo kita di jodoh in sama tentara sialan! Macam Cakra" tanya reli dengan pandangan masih kosong.

Geni mengangguk lesu. "Selain aneh, otaknya juga mesum" balas geni malas. Reli dan geni menghela nafas bersamaan.

"Menurut lo? Kita bisa terima mereka! Secara kan mereka bukan orang pertama yang kita cinta" jelas reli.

Geni kembali mengangguk. "Mereka mungkin bukan yang pertama, tapi mungkin mereka yang terakhir! Dikhianati itu ga enak li" ujar geni. Mata geni memanas merah, ia merasa ingin menangis saat ini.

"Seenggaknya lo bisa liat dia bahagia, sementara gua. Gua gatau di bahagia apa enggak! Gua cuman bisa berdoa doang gen" jelas reli. Reli tersenyum gentir.

"Kejadian ini buat kita jadi enggan kenal orang baru li!"

"Melupakan orang yang pertama mengambil hati kita emang susah ya gen!"

Keduanya menatap nanar papan tulis putih didepan. Tersenyum paksa dan air mata yang mulai turun. Senyuman mereka memudar kala mereka merasakan ada yang datang.

"Eh! Kok kalian masih di kelas?" .Ujar bu Roro. Seperti biasanya bo Roro akan mengecek satu persatu kelas, sebelum mengunci pintu kelas itu.

Buru-buru keduanya menghapus air mata mereka kasar.  "Eh maaf bu. Lagi banyak pikiran!" Ujar geni. Geni mengambil tasnya diikuti oleh reli yang ikut bangkit dari bangku.

"Kalo kalian banyak pikiran! Solat aja, insyaallah bakal sedikit meringankan" nasehat bu Roro. Keduanya mengangguk dan tersenyum. Lantas geni mencium punggung tangan bu Roro diikuti oleh reli.

"Kita pamit pulang dulu ya bu! Assalamualaikum" pamit geni. Bu Roro mengangguk "waalaikumsalam"

Kepergian 2 murid bandelnya itu membuat bu Roro menatap punggung siswi itu. Jalan mereka yang gontai dan lesu membuat bu Roro menatap kasihan.

"Kasihan sekali mereka! Jujur aja saya kesel sama mereka yang selalu membuat ulah! Tapi saya juga ga tega jika mereka harus menikah di usia belasan. Mereka belum menggapai mimpi mereka" lirih bu Roro.

_________________________

_________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CALON ISTRI TNI  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang