Helikopter B77

1.4K 164 14
                                    


𝐖𝐄𝐋𝐂𝐎𝐌𝐄 𝐓𝐎 𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘
By 𝒸𝒽𝒶𝒜𝒸𝒽𝒶𝓅𝓊𝓉𝓇𝒾𝓎








❤️BUDAYAKAN VOTE SEBELUM❤️
😗MEMBACA😗

Bara dan Cakra kini tengah menatap Anggota Tim nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bara dan Cakra kini tengah menatap Anggota Tim nya. Tim itu di beri nama Tim Alpa (author terinspirasi dari DOTS). Bara memakai segala keperluannya untuk menyelamatkan Jendral sekaligus Mertuanya.

Gugup adalah hal pertama yang di rasakan oleh Bara. Dimana nanti ia akan mendapat pertanyaan buruk. Antara Negara atau keluarga? Ya begitulah pertanyaanya.

Cakra menatap Bara iba. Jika ia berada di posisi Bara pasti ia akan dilema berat seperti itu. Cakra menepuk bahu Kanan Bara lalu menatap Bara pekat. Bara beralih Menatap Cakra dengan tatapan risau.

"Waktu kita gak banyak! Ayo buruan" ajak Cakra lalu meninggalkan Bara di Ruangan itu sendirian. Kapan penyekapan Jedral sudah terdengar di telinga Bara dan Cakra. Berita itu sukses membuat keduanya panik setengah mati.

Flasback

Bara dan Cakra tengah berada di Kanti untuk makan siang bersama dengan Farzan, Hafid, Kinean dan Arif tentunya. Setelah penat mereka melakukan latihan militer, akhirnya terbalas dengan semangkuk  es buah segar.

"Kapan mulai beroperasi nya?"  Tanya Farzan pada ketiga atasannya.

Cakra dan Arif menatap Bara yang terdiam. "Kalo bisa secepatnya!" Balas Arif mencoba biasa saja. Bara yang mendengar itu sudah tidak kaget, ini memang salah dirinya yang menunda Misi ini.

"Ayah kak Bara kalo memang salah memang harus dihukum! Kita putra Negara kak! Selain orang tua, ada Negara yang harus kita bakti" ujar Kinean bijak.

"Menjadi tentara bukanlah hal yang harus di banggakan. Yang harus di banggakan itu ketika kita berhasil mengembangkan senyum warga negara kita" sambung Hafid menatap Arif lalu Bara dan terakhir Cakra.

"Tugas kita gak hanya berperang! Tapi kita juga harus menjaga! Menjaga warga negara kita! Mungkin sekarang Ayah kak bara ngelukain orang terdekatnya! Gimana kalo dia makin meraja dan pengen menguasai negara! Itu tindakan terorisme kak" Farzan mencoba memberikan pengertian.

Bara diam! Ia akui ucapan para Juniornya Itu benar. Ayahnya salah? Ayahnya seorang teroris, ayahnya terlalu di butakan oleh dendam.

Suara ponsel Arif membuat Semua menatap ponsel itu. Tertera nama Jendral Gani disana. Arif mengerutkan kening lalu mengangkat Telephone itu.

"Siap Jendral! Ada apa?" Ucap Arif tegas.

"Ke ruangan saya Rif!"

Arif mengangguk meskipun Jendral tidak melihatnya. "Baik Jendral!"

CALON ISTRI TNI  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang