Ini adalah kisah 2 orang sahabat SMA yang berbeda keyakinan, walau berbeda tapi nasib mereka sama. Mereka adalah calon anggota persit.
Masa lalu, selalu saja membuat kedua sahabat itu lemah. Tapi Karna masa lalu salah satu sahabat itu, mereka harus...
WELCOME TO MY STORY BY chaAchaputriy • • • • • • • • 🦋VOTE DAN COMEN 🦋 🦋SEBELUM BACA🦋
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam harinya. Reli dan Cakra membantu Genia dan Bara pindahan. Bukan hanya Cakra dan Reli saja, namun ada Kemal dan Friska juga. Sejak siang tadi Friska selalu mengikuti Kemal dengan akal-akalan takut sendirian. Dengan berat Hati Kemal membiarkan Friska mengikutinya.
"Minum dulu mal! Bang Cak" suruh Genia sembari membawakan teko berisi sirup dan cemilan yang ia beli sebelum ke Rumah baru mereka.
"Ck. Bang Cakra kek! Lo manggil gue kayak Manggil Bangsat tau gak" sebal Cakra saat Genia memanggilnya dengan sebutan 'Bang Cak'
"Bawaan dari Samuel!" Balas Genia lalu terkekeh dan pergi kedapur menyusul 2sahabatnya.
"Gimana soal Casis nya Mal?" Tanya Bara pada Kemal. Kemal mengangguk "aman bang! Tinggal berangkat sebulan lagi!"
"Yang giat mal! Mau Banggain mama papa lo kan?" Semangat Cakra pada Kemal. Kemal menggaruk tengkuknya gugup. Ia menggeleng membuat Bara dan Cakra menaikkan alis bingung. "Sebenarnya bukn buat mama papa! Tapi buat Genia. Berhubung Genia udah Nikah Yaudah nanti buat Friska aja" balas Kemal.
"Bukannya Friska pacaran ama Aska? LO NIKUNG TEMEN SENDIRI MAL?" Bara bertanya histeris. Kemal mendaftarkan wajahnya.
"Enggak! Aska dijodohin! Sementara Itu Aska minta gue buat jagain sekaligus nikahin Friska! Karna Aska percaya sama Gue kalo gue bisa bahagiain Friska! Urusan Cinta, bisa dateng seiring berjalannya waktu. Ini amanah dari Aska, dan isyaallah gue bisa menuhinnya" jelas Kemal. Bara mengangguk setuju begitupun dengan Cakra.
"Amanah nya besar Mal! Terus usaha buat Menuhin amanah Aska! Gue liat-liat lo emang cocok sama Friska" gurau Cakra.
Kemal memutar bola matanya malas. "Sok tau lo bang! Dia sering nistakain gue! Tapi untungnya bisa gue plorotin!" Kemal menyengir.
"Gila!" Balas Bara mengumpat.
"Ya kalo saat ini si Friska masih diem-diem aja! Mungkin karna masih ngerasa kehilangan!" Ucap Kemal bijak membuat kedua kapten tentara itu mengangguk setuju.
"Sebulan bang! Gue Bantuin ya! Serius nih! Gue bisa bela diri, gue bisa pakai senjata!" Tawar Kemal yang membuat Bara menggeleng.
"Enggak mal! Ini tugas negara! Kita bakal mulai percarian nya besok! Serius" balas Bara membuat Kemal mendesah kecewa.
"Kalo Bara gak ngizinin lo! Lo masuk tim gue yang gerak cepat!" Sambung Cakra membuat Mata Bara melotot tidak terima.
"Cak! Dia bukan tentara!"
"Calon" Sarkas Cakra.
"Gue gak setuju!" Balas Bara menantang.
"Gue gak butuh persetujuan lo! Gue disini juga kapten asal lo tau itu" Cakra tersenyum miring. Bara mendesah risau.