Cukup Genia sudah baper ga ketulungan. Ia akhirnya memutuskan untuk mengalihkan pembicaraan."Heh anak kecil diem deh!" Sentak Genia. Walau suara tidak tinggi tapi mata Genia membulat sempurna seolah memarahi anaknya.
Bibir Samuel cemberut lucu. Pipinya menggembung dengan genangan air mata di matanya. Anak umur tiga tahun itu nampak akan menangis.
1 detik
5 detik
10 detik dan..."HUAAAA AYAHH! BUNDA MALAH!!" Jerit Samuel kala tangisannya pecah. Genia memejamkan matanya saat Samuel menjerit sementara bara acuh bodo amat.
"Heh malah nangis! Cup cup cup anak ganteng gak boleh cengeng! Nanti jelek kayak ayah bara" bujuk Genia menjelekkan nama Bara.
Bara yang tadinya acuh kini terkejut dengan penuturan Genia. Apa? Jelek?
"Kok gue di bawa-bawa sih! Kapten ganteng ga ada obat gini masa iya jelek! Mata lo rabun kalik" balas bara tak kalah.
"Belagu! Samuel ayo kita beli es! Dari pada sama orang jelek ini! Nanti ketularan!" Ajak Genia. Genia berdiri dan melipat mukenanya serta sajadah. Kemudia keluar pergi bersama Samuel yang masih menangis.
"Calon istri gila! Huh—eh tapi cantik sih" cibir Bara sembari melipat sarung dan sajadahnya.
Oke kali ini kita ada di cerita pasangan Kristen. Cakra awalnya berinisiatif untuk belanja sendiri, namun Karna paksaan dari sang mama agar Cakra mau membawa reli berbelanja bersama. Itung-itung untuk simulasi rumah tangga. Edan memang.
"Eh Sugiono! Lo mau belanja apaan? Dari tadi muter sana muter sini!" Protes reli.
"Hehe! Li nyari minyak goreng dimana?" Tanya Cakra dengan watados.
"Anjim! Minyak goreng di lorong 3 noh! Isinya mie, minyak sama susu! Huh" balas reli dengan wajah kesal.
"Susu apa?" Tanya Cakra.
"Susu formula lah bege!" Balas reli ketus.
"Oh gue pikir susu lo! Hahaha" tawa Cakra. Reli membulatkan mata lalu mencubit pinggang pria berbaju loreng di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALON ISTRI TNI [End]
Teen FictionIni adalah kisah 2 orang sahabat SMA yang berbeda keyakinan, walau berbeda tapi nasib mereka sama. Mereka adalah calon anggota persit. Masa lalu, selalu saja membuat kedua sahabat itu lemah. Tapi Karna masa lalu salah satu sahabat itu, mereka harus...