pasmina

2.5K 244 3
                                    




"Izinkan aku membawamu masuk dalam hidupku.
Kenakan kerudungmu, dan tutup mahkotamu.
Perlihatkan kepadaku saat sudah waktunya kamu melepaskan kain itu didepan kU"

(LEBARA SAKIAN PANGEMANAN)

(LEBARA SAKIAN PANGEMANAN)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang ini melelahkan. Genia dan reli kini tengah berada di kantor ayah Genia. Katanya ada sesuatu yang akan di bicarakan.

"Papa mo ngomong apa?" Tanya Genia pasa Gani, sang ayah.

Gani merogoh laci meja kerjanya lalu mengeluarkan 4 tiket pasar malam. Ia menyodorkannya pada Genia. Genia mengambilnya dengan kening berkerut.

"Papa mau kita main ke pasar malem?" Tanya Genia memastikan. Gani hanya menjawab dengan menganggukkan kepala.

"Tumben si om baik? Pasti ada maunya ya!!" Tuduh reli dengan nada bicara mengejek.

"Memang! Biar om bisa berduaan sama tante! Kalian perginya bisa sama 2 Curut kebanggaan om" balas Gani. Genia dan Reli hanya memutar bola matanya malas.

"Kenapa ga sama Kemal dan regan aja sih! Seru kalo sama mereka" tawar Genia.

"Papa ga mau kalian pergi sama mereka! Mereka itu ada hubungannya sama kematian Aris! Papa takutnya mereka bekerja sama! Sebelum kematian Aris terungkap, papa mohon jangan dekati Kemal dan regan!" Balas Gani serius.

Reli dan Genia saling pandang. "Tapi pah? Kemal sama regan itu sahabat Kita! Mereka ga mungkin mau celaka in kit" balas Genia.

"Memang kamu tidak sadar ha? Bisa saja mereka yang menembak Aris lalu menuduh Arif. Mungkin saja mereka terbakar api cemburu. Memang kalian ini tidak peka ya!" Sarkas Gani.

Reli dan Genia terdiam. Mungkin yang di ucapkan Gani ada benarnya. Tapi mereka harus selidiki lebih lanjut masalah ini.

"Kalian kekantin aja sana! Papa denger hari ini Bu Agung buat jenang mutiara kesukaan—-" ucapan Gani terhenti saat kedua putri itu sudah berlari dengan tergesa-gesa.

Gani terkekeh melihat itu. Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya. " Dasar pencinta Jenang" monolog Gani.

 " Dasar pencinta Jenang" monolog Gani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CALON ISTRI TNI  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang