Kini ketiga manusia itu sedang dalam perjalanan menuju istana Jendral, maksudnya rumah Genia. Samuel tampak diam duduk di pangkuan Genia, dengan menghadap ke dada Genia. Samuel memeluk Genia dan mulai bergumam tidak jelas sembari memainkan gelang di tangan Genia.Genia diam menghadap ke arah jendela. Dengan sebelah tangan mengusap punggung Samuel dan sebelahnya lagi sedang di buat mainan oleh Samuel.
"Samu ga bobok?" Tanya bara. Genia pun menoleh ke arah Bara.
"Enggak! Samuel kangen bunda bang" lirih Samuel.
"Samuel jangan sedih ya! Nanti bunda di surga ikut sedih" hibur bara.
"Bisa jelasin?" Tanya Genia. Bara mengangguk kecil dan menghela nafas. Pandangannya masih tertuju kedepan menyetir.
"Samuel itu anak angkat ayah! Dia kehilangan ayah sama ibunya 5 bulan yang lalu! Ayah mulai adopsi Samuel, dan jadilah Samuelbara" jelas bara.
"Bunda yang Samuel maksud itu bunda dia atau bunda lo?" Tanya Genia.
"Bunda Samuel! Bunda gua udah cerai, sekarang dia sama suami baru dia! Dia udah ga peduli sama gua" jelas bara.
Genia mengangguk paham. Kemudia ia menunduk dan menatap Samuel. "Samuel dengerin kakak ya!" Ujar Genia. Samuel menatap manik coklat mata Genia sembari mendongak.
Genia tersenyum tulus. "Samuel kalo kangen sama bunda! Bisa peluk kakak! Anggap aja kakak itu bunda Samuel!"
"BUNDA ANAK AKU JUGA NANTI!" Sela bara.
Genia langsung memberi tatapan musuh pada bara. "Diem lo tentara mesum" hentak Genia. Bara terkekeh kecil.
"Samuel! Banyak in doa buat bunda samu ya" ujar Genia dengan penuh kasih sayang. Genia mengecup singkat kepala Samuel.
"Samuel mau bobok?" Tanya Genia yang dibalas anggukan Samuel. Genia memeluk Samuel dan menepuk pelan punggung mungil anak itu.
Tak sampai 5 menit. Samuel sudah mendengkur halus. Ia bahkan sampai ngiler di baju seragam Genia. Tapi Genia tak menhiraukan air liur itu.
"Gen! Samu ngiler tuh? Ga jijik?" Tanya bara. Genia menggeleng. "Kalo yang ngiler Samuel gua ga masalah! Tapi kalo lo, itu masalah besar" balas Genia.
"Suka banget sama bayi ya?" Tanya bara. Genia mengangguk sembari mengelus rambut hitam Samuel. Dimata Genia, Samuel adalah balita yang sangat aktif, meskipun ia sudah kehilangan kedua orang tuanya.
Akhirnya mereka sampai di sebuah rumah megah, lebih tepatnya di panggil istana. Mereka melangkah masuk kedalam rumah itu. Genia nampak bersemangat menggendong Samuel dan bara yang membawakan tas Samuel dan Genia.
"Assalamualaikum" salam Genia diikuti oleh bara dibelakangnya.
"Waalaikumsalam!" Balas seorang wanita paruh baya yang sedang membaca majalah. Wanita itu masih berumur 45 tahunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALON ISTRI TNI [End]
Teen FictionIni adalah kisah 2 orang sahabat SMA yang berbeda keyakinan, walau berbeda tapi nasib mereka sama. Mereka adalah calon anggota persit. Masa lalu, selalu saja membuat kedua sahabat itu lemah. Tapi Karna masa lalu salah satu sahabat itu, mereka harus...