Sebelum membaca alangkah baiknya kalian vote dulu! Budayakan vote sebelum baca oke! See you next Chapter cans?gans?
BUGHPria itu tersungkur,beruntungnya bayi itu tak kenapa-kenapa. Segera sang ibu mengambil balita itu dan menggendongnya.
"BERAPA KALI GUA BILANG SAMA LO! JAUHI LINGKUNGAN INI! MASIH KURANG JELAS HA?" Bentak reli dengan sorot emosi.
Cakra pun menurunkan Samuel dari gendongan ya dan berlari bersama Kemal ke arah Reli yang mengamuk. "JAUHI SEGALANYA TENTANG GUA SAMA GENI! KURANG KAH PUKULAN GUA!" Emosi reli semakin memuncak.
"DAN LO—" tunjuk reli pada wanita yang tengah menggendong balita itu. "Punya muka berapa lo ha? Masih bisa senyum di atas penderitaan sahabat gua!"
"Li udah! Jangan dibawa emosi!" Tenang Kemal. Reli tak menghiraukan ucapan Kemal. Ia masih menatap ke arah pria yang sedang meringis kesakitan di bagian sudut bibirnya.
Cakra mengerutkan kening saat melihat wajah pria itu. Pria itu dulu ia sangat sering mengenalinya "mayor Arif!" Tebak Cakra.
Reli yang mendengar tutur Cakra tertawa remeh. "Mantan mayor! Pangkat tinggi, tapi teroris" sinis reli.
"Gua bukan teroris!" Sarkas pria bernama Arif, nama lengkapnya adalah Satriarif. Mantan mayor.
"Terus setahun yang lalu lo ngapain ha? Nembak warga?" Tanya reli lebih sinis.
Bugh
"Itu buat lo yang udah ngehianati negara"
Bugh
"Itu buat lo yang udah rusakkan hati sahabat gua"
BUGH
"DAN ITU BUAT LO KARNA UDAH BERANI NAMPILIN WAJAH LO DIHADAPAN KITA"
Emosi reli sudah semakin memuncak. Tiga pukulan bertubi-tubi reli berikan pada wajah tampan Arif. "DENGERIN GUA BAIK-BAIK! KARNA ULAH LO DAN CEWEK SIALAN INI! HIDUP GUA DAN GENIA HANCUR!" Bentak reli sembari mencengkram kerah baju Arif.
BUGH
"Dan ini buat lo Karna udah ngambil seseorang dari gua! AGHH ANJING" bentak reli. Cakra segera mengelus pundak reli supaya dia tenang.
Sementara mereka bertengkar hebat. Terdapat Bara dan Samuel yang kebingungan mendengar isak tangis Genia. Mereka sama-sama bingung dengan Genia yang menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALON ISTRI TNI [End]
Teen FictionIni adalah kisah 2 orang sahabat SMA yang berbeda keyakinan, walau berbeda tapi nasib mereka sama. Mereka adalah calon anggota persit. Masa lalu, selalu saja membuat kedua sahabat itu lemah. Tapi Karna masa lalu salah satu sahabat itu, mereka harus...