Hehe up niehJangan lupa vote + komen??
Segera up Chapter berikutnya kok,,, See youuuuPulang sekolah
Seharian ini Genia dan Reli tak ada bahan obrolan. Mereka saling menjauh bersama ego mereka masing-masing. Dan kini mereka pulang melewati arah yang berlawanan.
Genia menjalankan motornya menuju Rindam. Ya, sebelum pulang tadi, mama Genia menelfon untuk Genia segera pergi ke Rindam. Katanya sih disuruh nemenin mama Genia seminar.
Dengan seragam SMA dan jas osis, Genia memasuki aula besar Rindam. Hal yang pertama kali ia lihat adalah kumpulan ibu-ibu atau istri TNI yang memakai pakaian PSK (pakaian seragam kerja).
Genia menghampiri sang mama yang tengah bercanda ria dengan beberapa ibu-Ibu disana.
"Mama!" Panggil Genia. Genia berjalan menghampiri sosok sang mama. Mama Genia menoleh dan menyuruh anaknya mendekat.
"Hehe assalamualaikum tante" sapa Genia pada 2 ibu-ibu didepan sang mama. Keduanya pun membalas sapaan Genia dengan senyuman canggung.
"Wah ini toh anaknya Bu ketua! Ayu lho" puji salah satu ibu tersebut. Genia hanya menyengir jika di puji. Sang mama hanya menghela nafas membuat ketiga orang disana menatapnya.
"Kenapa bu?" Tanya Ibu satunya.
"Mama kenapa?" Tanya Genia sembari melihat sang mama.
"Mama cuman heran gen! Banyak yang bilang kamu cantik! Cuman mama sama papa yang bilang kamu jelek! Kamu pake pelet apa biar semua orang Muji wajah jelek kamu itu" jelas mama Genia dengan menggelengkan kepala.
Kedua wanita didepannya pun tertawa. Hanya Genia yang mendengkus kesal. Ia pun berjalan pergi meninggalkan sang mama.
Kalian pasti tau kemana Genia pergi? Yap, kantin Rindam. Seperti biasanya ia mencari bu Agung untuk bertanya menu apa hari ini?
"Bu Agung huyuuuu" panggil Genia berteriak. Tak lama kemudia munculah seorang wanita paruh baya yang membawa secangkir kopi panas.
"Eh dek Genia! Mau apa dek?" Tanya bu Agung. Genia nampak berfikir. "Mie instan rebus! Tapi jangan bilang mama" pinta Genia.
Bu Agung mengangguk dan kembali ke dapur. Sementara menunggu mie rebus, Genia duduk disalah satu meja. Ia memandangi keluar jendela, melihat beberapa orang sedang berlatih menembak.
Hingga, sebuah tangisan menyita perhatian Genia. Genia melihat Bara sedang menggendong Samuel. Samuel menangis keras dan bara tampak gelagapan.
Genia berlari menyusul bara dan Samuel. "Samuel kenapa?" Tanya Genia. Bara sedikit terkejut melihat Genia.
Genia mengambil alih Samuel dan membawanya ke meja tempat ia duduki sebelumnya. Samuel semakin menangis kencang sambil memegangi tanganya.
Genia mengerutkan kening saat Samuel memegangi tanganya yang berbalut seragam panjang itu. Genia melipat lengan seragam Samuel. Ia dan bara sama terkejut melihat luka merah di tangan mungil bocah 3 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALON ISTRI TNI [End]
Teen FictionIni adalah kisah 2 orang sahabat SMA yang berbeda keyakinan, walau berbeda tapi nasib mereka sama. Mereka adalah calon anggota persit. Masa lalu, selalu saja membuat kedua sahabat itu lemah. Tapi Karna masa lalu salah satu sahabat itu, mereka harus...