Ini adalah kisah 2 orang sahabat SMA yang berbeda keyakinan, walau berbeda tapi nasib mereka sama. Mereka adalah calon anggota persit.
Masa lalu, selalu saja membuat kedua sahabat itu lemah. Tapi Karna masa lalu salah satu sahabat itu, mereka harus...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malamnya. Reli dan Genia nongkrong di depan rumah Genia. Biasanya keduanya menunggu suami mereka pulang. Jam menunjukkan pukul 20.00 malam. Keduanya terhanyut dalam perbincangan Random.
"Eh? Lo beneran pindah Li?" Tanya Genia. Reli mengangguk. Benar, perpindahannya di majukan 2 minggu lebih cepat dari jadwalnya.
"Jangan lupa buat kesini nengok in gue sama Samuel!" Ujar Genia. Reli terkekeh lalu memeluk sahabat kecilnya itu erat.
"Selalu gen!" Balas Reli bergumam.
Genia membalas pelukan reli. Matanya tak sengaja menatap bayangan seorang wanita dengan tatapan tajam. Genia membalasnya dengan tatapan tajam, sebagian wajah orang itu tertutup masker hitam.
"Li!" Panggil Genia tanpa melepaskan pelukan.
"Hm?" Balas Reli bergumam.
"Di mata gue ada Perempuan ngeliatin kita! Dia mencurigakan banget li!" Lirih Genia.
"Sama! Di mata gue juga ada cowok berdiri tegak! Pake baju loreng! Dia berkacak pinggang!" Balas Reli terkekeh. Genia mengerutkan kening bingung. Ia melepaskan pelukan lalu berbalik dan menatap pria yang di maksud Reli.
"Astagfirullah! Kak!! Ngagetin tau gak?" Pekik Genia terkejut saat melihat tubuh Bara berdiri dengan senyuman konyol.
"Keasikan pelukan sampe gak liat ada aku disini yang!" Balas Bara terkekeh. Bara mencium pucuk kepala Genia lalu masuk meninggalkan kedua sahabat itu.
"RELIIIII!!!" Teriak Cakra menggema. Keadaan rumah mereka yang bertetangga membuat mereka menjadi tau sosok Asli Cakra yang takut di tinggal sendiri.
"Sono gih balik! Laki lo nyariin" ucap Genia membuat Reli mendengkus kesal.
"Satu penyesalan gue nikah ama bang Cakra! Dia hobi teriak malem-malem!" Balas Reli berlari menjauh dari rumah Genia. Genia yang menatap Geli Reli dan Cakra yang di bilang diam-diam bucin.
Genia kembali menatap dimana Perempuan yang menghilang tadi. Ia sedikit curiga dengan beberapa orang di asrama ini. "Gak mungkin kan orang luar asrama yang disini! Ini pasti orang dalem! Penjagaan asrama ini ketat! Gue harus hati-hati" batin Genia.
Genia memutuskan masuk dan mengunci pintu. Ia menuju kamar dan berbaring di kasur ukuran Queensize itu. Ia membuka File yang beberapa hari lalu di kirimkan oleh Arif. Ia masih enggan berpikir tentang File yang membuat Genia bingung setengah mati.
"Data perpindahan prajurit?" Monolog Genia. Ia menatap kosong ponselnya.
![CALON ISTRI TNI [End]](https://img.wattpad.com/cover/269668468-64-k177038.jpg)