chapter 47

1K 134 9
                                    

"Jaeh-"

"Untuk apa kau menemuiku?"

Ucapan mu terpotong dengan ucapannya yang begitu dingin.

Kamu meremas pinggiran jaket mu saking tidak kuat mendengar suara dingin Jaehyun. Hati mu benar-benar sakit mendengar nya, dia melontarkan ucapan yang menyakiti mu entah disengaja atau tidak.

Kamu menunduk mata mu sudah berkaca-kaca semua kata-kata yang sudah kamu rangkai sedari tadi untuk berbicara pada Jaehyun mendadak hilang.

Kamu jadi benar-benar berpikir jika dia sudah membenci mu.

"Sudah cukup kau memutuskan ku demi grup mu, dan sekarang kau berani menemui ku?"

Benar...Jaehyun sudah membenci mu...

Happy Reading

"Aku ingin bicara dengan mu"

Jaehyun menutup berkasnya kemudian menyandarkan punggungnya di kursi kebesaran nya. Dia menatap mu tanpa ekspresi benar-benar datar.

"Jaehyun aku benar-benar meminta maaf, aku telah melukai mu..."

Namja itu masih saja diam dan menatap mu datar, dia tidak mengeluarkan sedikit suarapun seolah-olah dia adalah patung porselen.

Kamu mengepalkan tangan mu diam-diam saking kesalnya, ingin rasanya kamu mengacak-acak wajah datar itu.

"Jaehyun apa aku benar-benar membuat mu kecewa?"

"Menurut mu?"

Kamu hanya diam untuk beberapa saat kemudian menarik nafas "Menurut ku iya..."

Jaehyun mendengus lalu terpaku saat melihat kedua bola mata mu yang berkaca-kaca.

"Aku telah membuat mu kecewa, dengan melepaskan mu lalu mempertahankan karir grup ku, kau bisa saja mengatakan bahwa aku egois, ya aku egois Jaehyun...tapi aku korban dari agensi, kenapa kau menyalahkan ku? Aku tidak bisa mengorbankan mimpi orang lain hanya untuk mu Jaehyun...mereka pihak agensi yang selalu menekan para idol nya untuk tidak berhubungan apalagi saat diketahui oleh media...mereka yang egois Jaehyun..bukan aku.."

Semua unek-unek yang kamu pendam dikeluarkan semuanya, kamu tidak kuat jika terus memendam nya, maka sekarang kamu mengeluarkan nya langsung pada orang yang telah membuat dilema selama beehari-hari.

"Asal kau tau Jaehyun, aku masih mencintai mu dan aku tidak ingin kau bersikap dingin padaku...aku meminta maaf" lirih mu kemudian membungkuk padanya.

Air mata yang sedaritadi kamu tahan sudah mengalir dipipi mu, wajah mu basah dan memerah karena menangis.

Tidak ada reaksi apapun dari Jaehyun kamu mengusap pipi mu menghapus air mata mu.

"Maaf telah menggangu mu" kemudian membalikkan tubuhmu untuk pergi dari ruangan itu.

'Sreg!'

'Tap tap tap'

'Grep!'

Langkah mu terhenti lalu melihat sepasang tangan kekar yang memeluk mu dari belakang.

Jaehyun memeluk mu sangat erat seakan-akan takut kau menghilang begitu saja.

"Maaf" lirihya sembari terus memeluk mu dan kepalanya diceruk leher kanan mu.

"Jaehyun..."

"Maaf...maaf..maaf"

Tangisan mu pecah begitu saja, sepertinya ini ada harapan antara kamu dan Jaehyun kembali.

"Kau hiks tak salah hiks Jaehyun...hiks aku yang salah hiks"

VisualTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang