-OUR BABY 6-

79.2K 6.4K 849
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT NYA YA GUYS..

💜💜💜

Malamnya Aksa memberanikan diri berkunjung ke rumah keluarga Brawijaya, dari depan pintu ia sudah bisa mendengar suara Zaid yang sedang bermain bersama Kemal.

Ia tersenyum, andai dulu ia tidak menyia nyiakan kesempatan tersebut dan tidak bertindak bodoh, pasti keluarganya sudah bahagia dengan kehadiran Zaid buah hati mereka yang meramaikan suasana.

"Dol.. Dol.. Dol.." Ucap Zaid yang masih terdengar dari luar. "Om, Emal tena, yeay."

"Sekarang Om Kemal jadi Zombi nih.. Hrawww..."

"Ihhh atuutttt.. Buna.. Ahahahaaa.."

Tawa Zaid membuat Aksa semakin tersenyum lebar kemudian tersadar bahwa ia masih berada di depan pintu masuk.

Dengan hati berdegup kencang ia memberanikan diri memencet bel yang bertengger tak jauh dari pintu.

Tingnong..

Jantungnya semakin berdegup kencang usai memencet bel tersebut, tak lama pintu di hadapannya terbuka tapi tak menampilkan sosok siapapun.

Aksa mengernyitkan kening bingung.

"Om, Acsa." Panggil Zaid membuat Aksa menunduk dan menatap sosok mungil yang ternyata membukakan pintu untuknya.

"Selamat malam, Zaid." Sapanya.

Zaid tersenyum manis. "Mayam duga Om Acsa, acuk yuk." Ajaknya.

Belum sempat Aksa melangkah, seseorang menghampiri mereka dengan wajah terkejut.

"Eh ada Aksa." Ucap Sera. "Ada apa nak?."

"Hm.. Aksa mau ketemu Zaid, Mah, eh Tan maksudnya." Aksa gugup hingga ia menundukan kepalanya.

Sera terkeleh. "Gak usah sungkan gitu ah, yaudah ayok masuk." Ajak Sera mempersilahkan Aksa masuk.

Perlakuan Sera membuat Aksa semakin canggung, jelas jelas ia sudah menyakiti anak dan cucunya, Tapi mengapa Sera masih memperlakukannya dengan baik.

Sera mengajak Aksa ke ruang keluarga yang terdapat Aldo dan Kemal yang tengah asik mengobrol.

Sera berdehem agar kedua orang tersebut menyadari kehadiran mereka. "Ekhm, Ada tamu nih." Ucapnya sambil mempersilahkan Aksa duduk.

Aldo dan Kemal sontak menoleh dengan wajah yang menampilkan ekspresi berbeda.

"Eh, ada Aksa, duduk Sa." Aldo mempersilahkan mantan menantunya itu untuk duduk di hadapannya.

"Makasih Om."

Aksa kemudian duduk di sofa tersebut di susul oleh Sera yang duduk di samping Aldo dan Zaid yang duduk di pangkuan Kemal.

"Ngapain lo kesini?." Tanya Kemal dengan ekspresi datar.

Aksa menoleh menatap Kemal. "Gue mau ketemu Zaid."

"Buat apa lo ketemu dia?." Tanya Kemal semakin memancarkan aura permusuhan.

"Eih, sudah sudah, Kemal kamu jangan kaya gitu ah." Lerai Aldo pada dua lelaki itu.

"Udah gapapa, lagian apa salahnya Aksa nemuin anaknya sendiri." Ucap Sera membuat Aksa tersenyum pedih, ternyata benar Zaid memang anaknya, ada rasa bahagia yang mencuak mendengar penuturan Sera.

"Siapa yang anak dia?, Zaid bukan anak dia!?." Sentak Kemal tak terima.

Aldo menatap putranya. "Kemal!, Sudah kamu jangan ikut campur dulu."

OUR BABY [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang