Happy Reading Guys..
Jangan lupa VOTE and COMMENT nya..
CMIIW Ya^^
------------💜Sudah beberapa hari berlalu, kini keadaan Zaid sudah mulai membaik, bocah itu juga seakan sudah mulai melupakan kejadian mengenaskan yang menimpanya.
“Zaid bangun yuk.” Ucap Zella sambil mengelus pipi tembam Zaid.
Bocah laki laki itu lantas terusik dalam tidurnya dan perlahan membuka mata.
“Ayo bangun, hari ini kan wisudanya Om Kemal, emang Zaid gak mau ikut?”
Zaid yang masih setengah sadar hanya mengangguk. “Ikut.”
“Yaudah ayo kita bangun.” Ujar Zella. Zaid pun lantas merentangkan kedua tangannya membuat Zella langsung menggendong bocah itu.
Keduanya pun turun menuju lantai bawah dan menemukan Kemal yang sudah rapih dengan kemeja hitam yang di baluti jas hitam senada, serta kalung titanium silver yanng menggantung indah di lehernya. Melihat itu Zella mngernyit.
“Mal.” Panggilnya.
“Apa?” tayanya sambil mengikat tali sepatu.
“Lo mau wisuda atau daftar jadi mafia?” heran Zella sambil menghampiri Kemal.
“Wisuda lah, lo ga liat dikit lagi gue bakal jadi mahasiswa.” Ucapnya dengan PD.
“Om Emal ganteng.” Puji Zaid.
“Makasih Jeid.” Kemal bangkit sambil menghampiri Zaid dan mencium pipi keponakannya itu. “Tuh denger, anak lo aja bilang gue ganteng.”
“Iya deh suka suka lo aja.” Pasrah Zella. “Mamah sama Papah mana? Belum rapih juga?”
“Udaha dong, liat Zell, Mamah udah kece belum?” Tanya Sera yang tiba tiba datang dari arah belakang bersama Aldo, Nenek muda itu nampak sangat elegan dengan balutan kebaya berwarna abu abu hitam senada dengan batik yang Aldo kenakan.
Melihat Nenek dan Kakek nya yang sudah sangat rapih membuat Zaid bertepuk tangan heboh. “Jeid mau ikut.”
“Nanti kamu nyusul ya sama Bunda kamu, suruh mandi dulu tuh Bunda nya.” Ucap Aldo lalu mencubit gemas pipi Zaid.
“Zaid juga mandi dulu sana, bau iler tuh.” Ledek Kemal.
“Bubu ayo.” Ajak Zaid.
“Ayo kemana?” tanya Zella membuat Zaid lantas menatap mereka.
“Om Emal cama Kekek cama Nenek mau kemana?”
“Om Kemal mau wisuda, Zaid harus dateng ya.” Pesan Kemal yang di angguki oleh Zaid dengan antusias.
“Ayo Bubu kita ganti baju.”
Zella mendelik putranya, “Mandi Zaid, ngapain ganti baju doang, masih bau tau.”
Semua lantas terkekeh.
“Udah udah, Zaid sekarang mandi sana sama Bunda, nanti nyusul kita ya..” Pintah Sera.
“Kalo gitu kita jalan dulu, dadah Zaid.” Pamit Aldo sambil berdadah ria pada Cucu nya.
“Dadah..” Zaid melambaikan tangannya pada mereka yang bernajak meninggalkan kediaman Brawijaya.
Usai mereka sudah tak nampak Zaid lalu menatap sang Bunda. “Ayo Bubu kita mandi.”
Zella mengangguk lalu kembali menuju kamarnya karena ia sendiri pun juga belum mandi dan masih meggunakan piama couple yang sama dengan Zaid.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR BABY [Sudah Terbit]
Ficção Adolescente"Dia bukan anak gue bangsat!, Lo urus aja sendiri, kalo perlu lo gugurin tuh bayi!." Sentak Aksa membuat hati Zella mencelos. Dengan wajah datar dan berkesan dingin Zella menatap tajam mata Aksa. "Lo inget kata-kata lo barusan, dan jangan pernah nye...