-OUR BABY 19-

35.2K 4.2K 1.2K
                                    

Happy Reading Guys..

Jangan lupa VOTE and COMMENT nya..

CMIIW Ya^^
------------💜

Sorenya di kediaman Brawijaya Lio dan Bian hendak berpamitan pulang kepada bocah laki laki yang sedari tadi asik bermain bersama mereka.

“Zaid yang ganteng nya kayak paripurna, Om Lio yang lebih ganteng mau pulang dulu ya..” Pamit Lio sambil mengelus pucuk kepala Zaid.

“Om Bian juga pulang dulu ya, Zaid.”

Zaid menoleh menatap kedua mahluk di hadapannya kemudian mengangguk pelan. “Iya Om, nantli main agi ya telumah Jeid.”

“Iya, nanti Om Lio main lagi ke rumah Zaid sekalian ngajarin kamu kursus Bahasa Indonesia.” Ucap Lio membuat Zella terkekeh.

“Sosoan ngajarin Zaid kursus Bahasa Indonesia, nilai Bahasa Indo lo aja dulu cuman tiga pulu lapan.” Ejek Bian.

“Gue masih mending tiga puluh lapan, lo ga inget dulu nilai lo berapa?”

“tujuh belas.” Timpal Zella sembari tertawa mengingat kejadian sewaktu mereka masih dalam masa putih abu abu.

Sedangkan Bian hanya menampilkan cengiran khasnya karena sudah kalah telak. “Yaudah sih gak usah buka kartu gue depan bocah.”

“Si Kemal mana Zell?” Tanya Lio karena Kemal tadi tiba tiba menghilang saat mereka tengah asik nge live.

“Di kamarnya.”

“Yaudah salamin aja sama dia.”

“Dih homo, salam salaman gitu.”

Lio menatap datar ke arah sahabatnya. “Gak gitu konsepnya Bian Dailami ku sayang..”

“Jijik Yo, sumpah.”

“Udah udah, lo berdua katanya mau pulang, yaudah sono gih.” Lerai Zella.

“Kok Mahmud jadi ngusir kita sih?” Tanya Lio dengan muka jengkel

Zella memutar bole matanya malas. “Lo berdua kebanyakan drama, pusing gue liatnya, tuh anak gue aja sampe gak kedip ngeliatin lo berdua.”

Kedua lelaki itu spontan menoleh ke arah Zaid yang memang benar menatap mereka dengan polosnya. ”Ya ampun Zaid, sampe segitu terpesonanya sama ketampanan Om Lio, makanya gak kedip gitu ya?”

“Najis, ternodai mata Zaid sekali natap lo.” Bantah Bian.

“Ap-“

“Udah deh, sana saaa pulang.” Usir Zella yang memotong ucapan Lio.

Lio mencebikan bibir kesal, lalu kembali menatap Zaid. “Om pulang dulu ya Zaid, bye bye..” Pamit Lio sambil berdiri dari duduknya.

“Om Bian juga pulang dulua ya, see you..”

“ci yu tu Om, bay bay.” Balas Zaid, kemudian memegang tangan Lio dan Bian lalu secara bergantian mengecupnya.

“Masyallah, pinter baget ponakan gue.” Bangga Lio.

“Zaid, you are the best child.” Puji Bian.

Zaid hanya tersenyum sambil mengangguk angguk gemas lalu menghampiri Zella yang sedari tadi duduk anteng di atas sofa.

“Dadah.” Dadah Bian sambil melambaikan tangannya kemudian pergi bersama Lio meninggalkan Zella dan Zaid yang berada di ruang tamu.

“Mimi susu gak?” Tanya Zella sambil membelai rambut putranya kemudian menggendong Zaid agar duduk di dalam pangkuannya.

OUR BABY [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang