Happy Reading Guys..
Jangan lupa VOTE and COMMENT nya.. Sorry baru upload karena aku lagi PTS..
CMIIW Ya^^
------------💜"Gue duluan."
Pamit Zella saat usai mengantar Aksa sampai ke depan rumahnya. Aksa yang sudah turun hanya menatap datar ke arah Zella yang tengah menaikan kaca mobilnya, perlahan mobil yang di kendarai wanita satu anak itu melaju meninggalkan pekarangan rumahnya.
Aksa mendesis kesal, emosinya masih mendidih mengingat sebuah cincin berlian indah sudah melingkar di jari manis mamtan istrinya.
"Sialan, ARGKHHHH!"
Lelaki itu dengan wajah yang memerah lantas menendang pot yang berada tak jauh dari jangkauannya, hingga pot berisikan tanaman hias itu hancur dan berantakan. Usai meluapkan emosinya Aksa segera masuk kedalam rumah dengan menderek kopernya.
Sesampainya di dalam rumah ternyata di ruang keluarga terdapat Surya dan istrinya yang tengah menemani Dian, nampak istrinya itu menggerutu kesal saat melihat Aksa pulang, tak ada niat sedikitpun dari Dian untuk menyambutnya ya walaupun Aksa pun tidak berharap sedemikian.
"Dari mana saja kamu, Aksa?" Tanya Surya dengan wajah tegasnya.
Aksa menghela nafas malas, bukannya ia sudah bilang pada Dian jika ia ke Jogja untuk urusan bisnis.
"Jogja." Sahutnya.
"Ngapain kamu ke Jogja? Cari istri baru? Atau nemuin selingkuhan kamu?" Cerocos Surya, lalu pria itu berdiri dari duduknya dengan raut wajah emosi. "Oh! Atau kamu ke Jogja bareng Zella? Iya, Hah? Berani kamu main main sama jalang di belakang Dian!" Tunjuknya pada Aksa.
Aksa yang sedari tadi sudah emosi kini semakin bertambah emosi, ia membanting kopernya ke lantai. "IYA! KENAPA? SAYA KE JOGJA BARENG ZELLA."
PRANGGG
Dian melempar vas bunga yang berada di atas meja, wanita itu menangis sejadi jadinya mendengar penuturan Aksa. "LO BILANG SAMA GUE LO KE JOGJA KARENA URUSAN BISNIS, INI APA BANGSAT!"
Dira yang berada di samping sang putri pun berusaha menenangkannya.
"BAJINGAN KAMU AKSA!" Bentak Surya lalu menarik kerah baju menantunya.
Pria itu beberapa kali melayangkan bogeman mentah pada wajah Aksa hingga wajah bersih itu kini terhias beberapa luka memar.
"Jauhi Zella, atau Zaid yang akan jadi korban!" Ancam Surya membuat kedua mata Aksa membola sempurna.
Ia balik menatap tajam mertuanya itu. "Berani macem macem sama Zaid, gue gak akan pernah tinggal diam!" Tegasnya, kemudian Aksa melepaskan cincin pernikahannya dengan Dian seraya menandakan bahwa ia tak getar dengan ancaman Surya.
PRANGGG
Cincin berwarna silver itu ia lemparkan bergitu saja dihadapan Dian dan kedua mertuannya.
PLAKKK
Satu tamparan melayang dari tangan Dira, menantunya ini sudah keterlaluan, ia sungguh tak terima kala Aksa seakan mempermainkan Dian.
"Jaga prilaku kamu Aksa!"
****
Dalam perjalanan pulang Zella sesekali terus menatap putranya dari pantulan kaca mobil dalam, di kursi belakang terdapat Zaid yang nampak terlelap dalam tidurnya, bocah malang itu sedari tadi diam usai menyaksikan pertengkaran antara dirinya dengan Aksa yang merupakan Ayah kandung dari Zaid.
Jelas sekali kentara bahwa Zaid menjadi sedikit takut pada Aksa, sebab bocah itu terlihat agak menjauh pada Ayahnya sendiri dan beberapa kali membuang muka saat Aksa mengajaknya berbincang.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR BABY [Sudah Terbit]
Novela Juvenil"Dia bukan anak gue bangsat!, Lo urus aja sendiri, kalo perlu lo gugurin tuh bayi!." Sentak Aksa membuat hati Zella mencelos. Dengan wajah datar dan berkesan dingin Zella menatap tajam mata Aksa. "Lo inget kata-kata lo barusan, dan jangan pernah nye...