-OUR BABY 53-

16K 1.7K 244
                                    

Happy Reading Guys..

Jangan lupa VOTE and COMMENT nya..

CMIIW Ya^^
------------💜

Pagi ini merupakan pagi yang berbeda dari pagi pagi sebelumnya untuk Zella, walaupun di luar nampak cerah tetapi rasanya tetap hambar dan gelap, wanita itu dengan lesuh menuruni anak tangga menuju meja makan yang sudah terdapat Sekar, Bian, Lio dan juga putranya.

“Pagi, Zell.” Sapa Lio sambil tersenyum manis.

Zella hanya mengangguk tanpa sepatah suara membuat lelaki yang tadi menyapanya kini nampak sebal.

“Et dah, bales sapaan gue kek Zell, ‘Pagi juga Lio ganteng’ kalo ga minimal ya jawab ‘Pagi juga’ kek.” Ucapnya tak terima.

“Bacot lo, Yo.” Sahut Bian.

“Tau Lio pagi pagi udah minta di kremasi aja bawaannya.” Ujar Sekar membuat lelaki itu melotot tak percaya.

“Pocongin aja gue Kar, ngapain lo kremasiin.” Sebal Lio

“Om na mau jadi pocong?” timpal Zaid.

“Gak Zaid makasih, pahala om masih setipis akhlaknya Om Bian.” Ucap Lio yang langsung mendapat tabokan maut dari Bian.

“Kampret lo eceng gondok!” kesalnya.

“Udah udah, masih pagi udah ribut, mending di lanjut nanti siang aja sekalian bacok bacokan.” Lerai Sekar.

“Wih kerad juga calon tunangan lo, Yan.” Lio menggeleng gelengkan kepalanya sambil bergidik ngeri.

“Zell.” Panggil Bian membuat wanita yang sedari tadi melamun lantas menoleh. “Kayaknya nanti gue udah harus balik deh, gue masih ada urusan jadi gak bisa nemenin lo terlalu lama.”

Zella mengangguk. “Iya gapapa, Yan.” Ucap Zella.

“Oh iya Zell, ini HP lo.” Ujar Sekar sambil menyerahkan ponsel milik sahabatnya itu. “Kemarin gue di titipin sama Aksa.”

Zella lagi lagi hanya mengangguk sebagai jawaban.

“Bubu cedih ya?” tanya Zaid yang mungkin peka terhadap perasaan sang Bunda.

Wanita itu tersenyum tipis sambil mengelus rambut putranya. “Bubu gak sedih kok, Zaid.” Jawab Zella yang membuat mereka terharu saat menyaksikan interaksi antara Ibu dan anak itu. 

“Udah ya sekarang mending kita makan dulu, nih liat makanannya enak enak kan, khusus gue masakin semua makanan kesukaan lo, Zell.” Ucap Sekar yang membuat seutas senyum merekah di wajah Zella.

Semua pun lantas menikmati hidangan yang menggugah selera itu, sambil sesekali Lio dan Bian mencairkan suasana agar tidak terlalu sepi dan Zella pun sedikit demi sedikit terhibur dengan guyonan itu.

Usai makan kini mereka tengah berada di ruang keluarga, menonton televisi, berbincang dan juga saling mengenang masa lalu saat mereka masih duduk di bangku sekolah.

“Yo lo di cariin noh sama Bu Diyah, mau di jadiin suami ke dua katanya.” Ledek Bian.

“Yeuh pantek! Mana mau gue sama cikgu besar.” Tolak Lio mentah mentah.

“Dari pada lo masih jomblo aja Yo, siapa tau emang bener kalo jodoh lu itu Bu Diyah.” Sahut Sekar sambil terkekeh.

“Emang nih ciri ciri murid biadap, itung itung balas jasa Yo, dari dulu juga kan dia udah naksir berat sama lo.” Ucap Bian sambil memakan cemilannya.

“Gak deh makasih, mending gue jomblo seumur hidup dari pada nikah sama dia.”

“Aamiin.” Ucap Bian dan Sekar yang membuat Lio menatap mereka dengan kesal.

OUR BABY [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang