-OUR BABY 17-

38.6K 3.9K 373
                                    

Happy Reading Guys..

Jangan lupa VOTE and COMMENT nya..

CMIIW Ya^^
------------💜

"Oh pantes anak lo berdua good looking sejak dini, emak bapak nya aja cakep." Iri Resya.

Rasanya ingin sekali Zella menenggelamkan Aksa ke segitiga bermuda, karena mulut lelaki itu dengan lancang memotong ucapannya.

"Udah deh, ini gue kapan pemotretannya?" Protes Zella.

"Oh iya lupa." Ucap Resya sambil menunjukan deretan giginya. "Udah lo ke ruang ganti dulu sana, sekalian make up." Jelasnya kemudian melirik jam yang melingkar di tangannya. "Masih setengah jam lagi kita pemotretan."

Zella mengangguk. "Zaid tunggu sini dulu ya sama, tuh." Tunjuk Zella pada Aksa menggunakan dagunya, mana sudi ia memanggil lelaki itu dengan sebutan Ayah.

"Cama ciapa si, Buna?"

"Itu mahluk yang di samping kamu."

"Oh, Ayah?"

"Serah lah, Buna mau siap siap dulu ya." Pamit Zella kemudian mencium pipi Zaid.

"Iya, Buna."

"Gue engga, Zell?" Tanya Aksa sambil sedikit menyodorkan pipinya.

Zella menghempaskan nafas kasar dan menatap Aksa dengan tajam. "Lo minta gue aniaya ya?"

"Lo tega?"

"Oh jangan di tanya, bongkar pasang tulang tulang lo juga gue tega!" Jawabnya sambil  tersenyum menyeramkan pada Aksa, kemudian meninggalkan dua lelaki itu menyusul Resya yang telah beranjak terlebih dahulu.

"Bunda kamu serem ih." Adu Aksa pada Zaid tengah berusaha untuk duduk di salah satu kursi.

Aksa yang melihat putranya kesulitan untuk mengapai kursi itu pun menggendong tubuh Zaid dan mendudukannya.

Zaid memanyunkan bibir kemudian mengembungkan kedua pipinya sambil memejamkan matanya sehingga terlihat begitu menggemaskan.

Aksa yang merasa gemas langsung menoel hidung mancung putranya. "Gemes banget sih anak, Ayah." Ucap Aksa sambil mencium pipi Zaid.

"Ayah duduk cini." Pintah Zaid sambil menepok nepok kursi yang berada di sampingnnya.

Aksa menurut lelaki itu mendudukan dirinya di sebelah Zaid yang mulai mengeluarkan mobil mobilan mininya dari tota bag kecil yang ia bawa.

"Ini warna apa?" Tanya Aksa sambil menunjuk salah satu mobil mobilan berwarna kuning.

"Tuning." Jelas Zaid.

"Pinter." Ucap Aksa sambil mengelus rambut Zaid. "Kalo ini?" Tanyanya lagi.

"Walna bilu."

"Ih, anak ayah pinter banget." Bangga Aksa.

Kedua lelaki yang saling memiliki hubungan darah itu kembali hanyut dalam dunia mereka.

Nampak keduanya sangat asik bermain bersama, hingga tak menyadarin kedatangan Zella yang sudah berganti pakaian menggunakan gaun berwarna biru dongker dengan tema langit yang menawan.

"Ekhm!" Dehem Zella dihadapan keduanya.

"Wahh." Ucap Zaid saat menoleh ke arah Zella. "Buna Jeid cangtip amat." Pujinya.

"Kamu sekarang gombal mulu sih sayang." Ujar Zella sambil membungkuk dan mencubit gemas hidung Zaid. "Pasti karena kamu kebanyakan bergaul sama buaya."

"Buaya, Buna?"

"Iya, tuh samping kamu siluman buaya."

"Sembarangan lo kalo ngomong." Protes Aksa yang tak terima dinilai buaya oleh mantan istrinya.

OUR BABY [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang